Drone Emprit: Pola Hoaks, Isu Kesehatan Sebar Ketakutan & Politik soal Keberpihakan
Merdeka.com - Senior Analyst Drone Emprit Yan Kurniawan mengungkapkan saat ini masyarakat menyukai atau menikmati hoaks. Meskipun demikian tidak berarti bahwa masyarakat menyukai kebohongan.
Ada dua faktor yang mendorong masyarakat untuk menikmati hoaks. Faktor pertama karena ketakutan. Sementara faktor kedua karena keyakinan.
"Kalau karena ketakutan itu biasanya kayak di isu-isu kesehatan. Saya takut keluarga saya kena makanya saya kasih, saya sebar juga," ujar dia dalam diskusi daring Trijaya FM, Sabtu (23/10).
-
Mengapa isu hoaks kesehatan banyak ditemukan? Berdasarkan kategori, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2023, isu hoaks paling banyak berkaitan dengan sektor kesehatan. Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan. Isu yang berkaitan dengan penyebaran Covid-19 masih mendominasi dalam kategori ini. Selain itu ada banyak informasi yang menyesatkan berkaitan dengan obat-obatan dan produk kesehatan.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Kenapa banyak berita hoaks di AS? Jumlah tersebut berbanding 1.213 surat kabar harian yang beroperasi di seluruh AS, demikian menurut laporan tahun 2023 dari Universitas Northwestern.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
"Ada juga karena keyakinan. Pokoknya yang dilakukan Pak Jokowi salah. Jadi ada berita negatif tentang Pak Jokowi, langsung sebar," lanjut dia.
Menurut dia, tiap isu memiliki pola hoaksnya sendiri. Isu kesehatan lebih mengedepankan sisi ketakutan. Sedangkan, isu politik dan SARA mengedepankan keyakinan sama keberpihakan.
Dia pun menjelaskan, tinggi penyebaran hoaks tidak berarti bahwa konten-konten berkualitas tidak diminati. Konten berkualitas yang diproduksi oleh media mainstream tetap dibaca dan disebarkan, hanya saja lajunya tidak sekencang penyebaran hoaks.
"Konten investigasi itu keren cuma laju penyebarannya tidak sekencang hoaks. Ada pola masyarakat cepat menyebarkan hoaks tapi setelah tahu data itu hoaks dia tidak ikut klarifikasi. Ini yang kita sayangkan dan harus kita edukasi," ujar dia.
Bicara soal data penyebaran hoaks, dia menyampaikan sebuah fakta menarik. Pertama, dalam kurun waktu 2 tahun pemerintah Jokowi-Ma'ruf, ada sekitar 1,98 juta percakapan tentang hoaks di kanal Twitter. Kedua ada 50.000 artikel online yang membahas tentang hoaks.
Ada dua isu yang paling besar. Dua-duanya berkaitan dengan pandemi Covid-19. Pertama hoaks terkait Covid misalnya hoaks yang menyatakan Covid sebagai konspirasi. Kedua, hoaks terkait vaksinasi.
"Itu menarik karena di tahun-tahun sebelumnya tidak ada pola seperti itu. Yang ada hoaks didominasi oleh isu politik dan SARA," terang dia.
"Yang ngeri hoaks itu tidak lagi masuk di hanya kanal sosmed terbuka. Tapi juga di kanal tertutup seperti WhatsApp dan sebagainya," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengumpulan data primer dengan pendekatan analisis wacana melalui analisis data kuantitatif media monitoring Humas BKPK dan NoLimit.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaMemiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaPara ahli teori konspirasi disebut justru memiliki alasan logis dari keyakinan terhadap kepercayaan suatu masalah.
Baca SelengkapnyaBanyak orang mempercayai pseudoscience, bahkan walaupun ketika dia cukup terdidik.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaKonspirasi mengacu pada kesepakatan rahasia di antara individu untuk terlibat dalam kegiatan ilegal atau merugikan.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang-orang percaya hantu. Namun ada pendapat secara ilmiah yang bisa menjelaskan perkara ini.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca Selengkapnya