Eksotisnya Jalan Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Dikelilingi Perbukitan dan Sabana
Merdeka.com - Jalan sabuk merah di perbatasan Indonesia-Timor Leste yang menghubungkan dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kabupaten Belu dan Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini kondisinya sangat mulus.
Ruas jalan sabuk merah di Kecamatan Lamaknen Selatan yang dahulu tidak bisa diakses dan dianggap sebagai daerah buangan ini memiliki panjang 24,22 kilometer.
Dikelilingi topografi perbukitan dan padang sabana, membuat jalur ini makin terlihat indah dan memanjakan mata para pengendara roda dua maupun empat yang melintas.
-
Jalan tol apa yang baru diresmikan? Pemerintah secara resmi membuka Jalan Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 26,18 kilometer (km).
-
Bagaimana kondisi Jalan Tembus Blora-Ngawi? Jalan dari Blora menuju Randublatung aksesnya sudah terbilang bagus karena jalan raya sudah dicor beton.
-
Apa itu jalan tembus Blora-Ngawi? Jalan tembus itu melewati tengah ladang jagung berbukit dan hutan jati.
-
Dimana di Nusa Penida jalannya rusak ? Jalan rusak tersebut paling banyak terdapat di kecamatan Nusa Penida.'Kalau tahun 2024 sudah dimasukkan anggaran untuk perbaikan jalan yang rusak. Namun harus diakui kalau tidak semuanya bisa sekaligus terealisasi.
-
Dimana jalan tembus Blora-Ngawi dibangun? Jalan tembus itu dibangun melewati kawasan hutan dan perbukitan.
-
Dimana letak tol Semarang-Batang? Jalan Tol Batang-Semarang merupakan jalan tol yang membentang sejauh 75 kilometer antara Kota Semarang dan Batang.
Walaupun di sejumlah ruas masih ditemukan jalan rusak akibat guncangan gempa bumi beberapa waktu lalu dan juga longsor, namun kini sedang diperbaiki karena dalam pemeliharaan kontraktor PT Tureleto Battu Indah dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT.
Jalan tersebut dibangun melintasi sejumlah bukit yang dikelilingi padang sabana, sehingga membuat para traveler bisa menikmati pemandangan yang indah. Selain itu, bisa langsung menyaksikan permukiman warga dari negara Indonesia dan Timor Leste yang dibangun di bawah perbukitan.
Terdapat puluhan jembatan yang semuanya terbuat dari rangka baja, dengan panjang bentangan sekitar 50 sampai 60 meter. Sedangkan jalan raya di-hotmix, dan pada bagian kiri serta kanan jalan juga dibuatkan tembok penahan.
Bila ditempuh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, jalur sabuk merah yang eksotik itu berjarak sekitar 30 kilometer dengan waktu sekitar satu jam perjalanan. Namun, harus ekstra hati-hati karena terdapat sejumlah belokan tajam yang rawan longsor.
Warga Desa Lakmaras Markus Da Lima Berek mengatakan, dia bersyukur dengan adanya pembangunan jalan sabuk merah karena sangat membantu memperlancar akses ekonomi mereka saat hendak menjual hasil pertaniannya ke Kota Atambua.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih banyak karena pemerintah khususnya Pak Presiden Jokowi, karena sudah bangun jalan sehingga kami warga perbatasan bisa membawa pisang, ubi, kacang, hijau, dan kacang tanah untuk berjualan ke Atambua termasuk ke Kabupaten Malaka," ucapnya, Rabu (24/5).
Selain itu, juga ada sejumlah titik yang rusak tapi langsung ditangani dengan cepat. Sehingga dia berharap semua jalan yang dibangun di perbatasan bisa bermanfaat untuk masyarakat dalam waktu yang lebih lama.
"Ini PT kerjanya sangat bagus karena ada beberapa titik yang rusak nanti langsung diperbaiki, jadi sangat bersyukur atas pembangunan jalan ini," tandasnya.
Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 BPJN NTT, Zulkfli Arif mengaku, ada beberapa titik mengalami kerusakan akibat bencana alam, namun kerusakan itu tidak terjadi di sepanjang ruas jalan sabuk merah.
©2023 Merdeka.com
Menurutnya, indikasi awal memang adanya beberapa patahan dan kejadian longsor yang terjadi sejak Januari hingga Maret 2023, yang mengakibatkan infiltrasi air sehingga merusak struktur jalan di bawahnya.
"Namun hasil pantauan saya ke lapangan, faktor lalu lintas berat yang mengangkut material dan alat berat juga cukup signifikan," ungkap dia.
Menurut Arif, saat ini jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan sampai dua tahun mendatang, sehingga penyedia jasa (kontraktor) bertanggung jawab atas tiap kerusakan yang bukan disebabkan bencana alam.
Dia menyebut, penyedia jasa mulai melakukan cutting pada bagian-bagian yang mengalami kerusakan sejak beberapa hari lalu.
"Kini, kami sedang menginventaris segala kerusakan terutama yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya cacat mutu, dan memerintahkan penyedia jasa untuk segera melaksanakan perbaikan," tutup Arif.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbedaan kondisi jalan di wilayah Indonesia dan Malaysia di area perbatasan itu pun mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan gerbang perbatasan Indonesia-Malaysia via desa terakhir di Sambas. Simak ulasannya berikut ini.
Baca SelengkapnyaJalur Pansela Jawa merupakan jalan raya yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaJLS baru sepanjang sekitar 17 km ini merupakan rangkaian Jalur Lintas Selatan yang membentang dari ujung Banten hingga Banyuwangi sepanjang 1.605 km.
Baca SelengkapnyaMendagri menegaskan, kehadiran Presiden Jokowi di PLBN Napan memperkuat bahwa pemerintah konsisten memberi perhatian serius membangun Indonesia dari pinnggiran.
Baca SelengkapnyaJalan tembus itu melewati tengah ladang jagung berbukit dan hutan jati.
Baca SelengkapnyaPaling menarik adalah pemandangan Gunung Ciremai yang megah. Gunung tertinggi di Jawa Barat itu benar-benar estetik, terutama saat cuaca cerah.
Baca SelengkapnyaKedua jalan tol tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaBanyak objek wisata dan kuliner di sepanjang jalan yang bakal memanjakan pemudik
Baca SelengkapnyaPantai Pasir Mayang berada di Desa Pasir Mayang, Kecamatan Kuaro.
Baca SelengkapnyaJalan tol ini menjadi magnet para investor untuk pengembangan kawasan industri di Kabupaten Batang
Baca SelengkapnyaPualu Rondo, salah satu surga tersembunyi ini menjadi pintu gerbang Nusantara yang banyak dijaga oleh aparat TNI.
Baca Selengkapnya