Ekstasi dibawa wanita di Bandara Ngurah Rai capai 5.000 butir
Merdeka.com - Steffani Anindiya Hadi (26), wanita asal Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, ini hanya bisa pasrah ketika digelandang ke pos polisi udara di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (8/6).
Penumpang pesawat Garuda Indonesia Airlines dengan nomor penerbangan GA 266 rute Palembang-Denpasar, ini kedapatan membawa ribuan pil ekstasi saat melewati pemeriksaan di terminal kedatangan domestik bandara di Bali.
Dari pemeriksaan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali (BNN), narkoba jenis ekstasi yang ditemukan dalam tas milik wanita ini terhitung seluruhnya ada 5.000 butir.
-
Siapa yang ditangkap terkait ekstasi? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya. Serta tersangka MY, warga Tambaksari Surabaya.
-
Narkoba apa yang disita? Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,“ ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang membawa tas koper nuklir? Tas koper berat itu biasanya ditenteng oleh pejabat militer yang tak pernah berada jauh dari sang presiden, baik ketika dia turun dari helikopter atau tengah rapat dengan berbagai pemimpin dunia.
-
Apa isi tas koper nuklir? Tas itu berisi pernyataan presiden--Dokumen Tindakan Darurat Presiden atau PEADS – yang menyatakan keadaan darurat nasional dan memperluas jangkauan kewenangan untuk menangani krisis nuklir.
-
Apa yang dicuri dari tas penumpang? Diduga maling itu telah menukarkan isi tasnya yang sebelumnya terdapat laptop dengan buku.
-
Apa yang diambil pelaku? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol I Putu Gede Suastawa mengatakan, penangkapan terhadap wanita kelahiran 13 Desember 1991 ini berawal dari kecurigaan petugas Avsec Bandara Internasional Ngurah Rai yang berhasil mendeteksi adanya benda terlarang saat melintas di mesin pencitraan X-Ray di Terminal kedatangan domestik.
Tersangka langsung dilakukan pemeriksaan awal di tempat. Hasilnya, dalam penggeledahan koper milik tersangka ditemukan satu plastik besar yang berisi ekstasi dibungkus dengan plastik kemasan dan disimpan di dalam koper hand carry warna orange yang dibawanya.
"Saat ini kita masih melakukan pendalaman terkait asal dan tujuan dari ekstasi tersebut. Besok dah kita ekspos," kata jenderal bintang satu ini, Kamis (8/6).
Informasinya, tersangka sempat menolak saat dilakukan pengeledahan. Akhirnya petugas di Bandara menggiring ke pos polisi kawasan udara untuk meminta bantuan Polwan melakukan pengeledahan seluruh badan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata begini kunci menjaga koper tetap aman selama perjalanan dengan pesawat.
Baca SelengkapnyaPastikan isi koper diperhitungkan dengan baik agar tidak melebihi batas maksimal.
Baca SelengkapnyaMunsiri mengatakan pihaknya terus memberikan sosialisasi agar koper yang dibawa jemaah tidak melebihi batas maksimal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potensi kehilangan koper atau bahkan isi koper sangat mungkin terjadi dalam perjalanan apapun.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaBarang bukti dari tangan ketiga pelaku yakni pil ekstasi sebanyak 161 butir, dan ekstasi 6 gram.
Baca SelengkapnyaBriptu AW ditangkap petugas Polres Indragiri Hulu bersama Ditres Polda Riau, Jumat (13/9).
Baca SelengkapnyaWarga Koja digegerkan dengan penemuan koper biru mencurigakan di pinggir Jalan Sindang Terusan, RT 003 RW 014, Kelurahan Rawa Badak Utara, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaRiset ini melibatkan 1.000 penumpang tentang bagaimana mereka mempersiapkan dan menangani mimpi buruk perjalanan.
Baca Selengkapnya