Empat Polisi Pesta Narkoba di Depok Positif Sabu, Dua Orang Ternyata Kakak dan Adik
Dua di antara lima anggota Polri, yang ditangkap karena diduga menggunakan narkoba di Depok ternyata kakak beradik.
Empat dari lima anggota Polri, yang ditangkap karena diduga menggunakan narkoba di Depok, sampel urinenya positif mengandung sabu-sabu. Dua di antaranya ternyata kakak beradik.
Empat Polisi Pesta Narkoba di Depok Positif Sabu, Dua Orang Ternyata Kakak dan Adik
Kelimanya diamankan pada Jumat (19/4) malam di Depok. Kelimanya adalah Briptu FAR, Briptu IR, Brigadir DW, Briptu FAG dan Brigadir PR. Mereka telah menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Metro Jaya. Dari hasil tes, hanya urine Brigadir DW yang negatif mengandung amphetamin dan methamphedtamin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua di antara keempat orang yang urinenya positif mengandung sabu-sabu itu merupakan kaka beradik.
Mereka adalah Briptu FAR dan Briptu FAG. Penangkapan pun dilakukan di rumah keduanya, yakni di kawasan Palsigunung Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Ketua RW setempat, Lilik Ramli mengartakan, hanya dua dari lima orang yang diamankan yang merupakan warganya, yakni Briptu FAR dan Briptu FAG. Tiga lainnya bukan warga sekitar.
"Itu kakak adik informasinya. Mereka polisi semua," ujarnya.
Ketika mendapat informasi penangkapan itu, Lilik langsung mengonfirmasi pada keamanan di lingkungan RT setempat. Dirinya mengaku mengenal orang tua dua orang warganya itu.
Ayah dari kedua anggota polisi yang diamankan itu adalah tokoh masyarakat setempat.
“Saya kenal bapaknya, tokoh masyarakat. Mereka sudah lama tinggal di sini, sudah 15 tahunan. Dua-duanya (yang ditangkap) anggota (polisi)," ungkapnya.
Kedua warganya yang tertangkap itu dikenal tertutup. Lilik hanya kenal dekat dengan orang tuanya.
Asep, petugas keamanan setempat mengatakan, sebelum menjadi polisi, FAR pernah menjadi langganan ojeknya. Namun setelah pemuda itu menjadi polisi, mereka jarang berkomunikasi lagi.
"Tadinya waktu masih sekolah masih suka saya antar jemput. Jadi polisi 3 tahunan," katanya.
Dia mengaku tidak terlalu kenal dengan FAR.
Pemuda itu diketahui pernah menjadi Ketua Karang Taruna Tingkat RT. “Kalau dari kecil saya tahu dia (FAR), cuma ngga paham kelakuannya. Orang tuanya di lingkungan mah baik, pernah jadi ketua karang taruna di RT,” ujarnya.
Acep mengaku sering melihat teman-teman FAR datang ke rumahnya, namun tidak tahu aktivitas apa yang mereka lakukan di dalam. FAR adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
"Sering lihat jemput temannya naik motor, biasanya siang hari. Saya nggak tahu karena dia polisi. Kita ngga nanya-nanya ngapain aja. Tahunya suka ada teman, dia nunggu di jalan, ada 2-3 orang, ngga tahu mereka ngapain," pungkasnya.