Enam orang diperiksa terkait tujuh warga Malang tewas di balai desa
Merdeka.com - Enam orang dimintai keterangan terkait tujuh warga ditemukan tewas di Balai Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Mereka berstatus sebagai saksi yang mengetahui peristiwa maut tersebut.
"Sementara kita periksa 6 saksi, dari kepala desa dan perangkatnya, serta orang-orang yang mengetahui kejadian pertama kali," kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, di Mapolres Malang, Jalan Ahmad Yani Kepanjen, Sabtu (30/9).
Yade mengatakan, pemeriksaan akan terus berlangsung tetapi hingga saat ini belum menemukan adanya unsur kelalaian. Tujuh orang tewas akibat menghirup karbon monoksida itu dianggap sebagai kecelakaan.
-
Siapa saja yang tewas di keluarga Malang? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
"Sementara kita tidak melihat adanya kelalaian, itu kecelakaan lah. Kalau kelalaian orang, belum kita temukan. Tetapi pemeriksaan masih kita teruskan," katanya.
Tujuh orang pekerja renovasi Balai Desa ditemukan tewas di posisi awal masing-masing tertidur di kursi. Ketujuh orang tersebut adalah Hasrul Prio Purnomo (29) warga Lamongan, Ahmad Syaifudin (38) warga Malang, Muhummad Yusuf (21) warga Malang, Nur Rokhim (33) warga Malang, Jumadi (34) warga Malang, Imam Safii (19) warga Malang dan Irawan (35) warga Malang.
Sebelum tidur, mereka menghidupkan genset yang berfungsi sebagai catatan data penguat signal sebuah operator selular. Diduga asap genset tidak bisa keluar dari ruangan akibat jendela dan pintu ditutup rapat.
"Itu (kelalaian genset hidup di ruang tertutup) nanti kita lihat berdasarkan pemeriksaan. Kondisi seperti itu menurut Kepala Desa seharusnya tidak terjadi kalau pintu atau cedera terbuka sehingga asap tidak berkumpul di ruangan," terangnya.
Perangkat desa dan warga yang semula rapat sudah pulang semua, sebelum kemudian pintu tertutup. Kemudian saat dicek pagi, sekitar 06.30 WIB sudah ditemukan tujuh orang tersebut meninggal dunia.
Kepala Desa sendiri sebelumnya sudah mengingatkan agar pintu dan cedela tidak ditutup. Tetapi kemungkinan karena kawasan kaki Gunung Bromo yang dingin membuat mereka menutupnya rapat-rapat.
"Tolong nanti kalau genset dihidupkan, cedera atau pintu dibuka, jangan ditutup semua. Hasil olah TKP menemukan semua pintu ditutup. Sehingga asap itu berkumpul dalam ruang itu, semua korban dalam posisi tertidur. Itu yang mengakibatkan korban meninggal dunia, " jelasnya.
Yade mengaku sedang melakukan pemeriksaan darah para korban ke laboratorium forensik. Sekitar dua hari hasilnya akan keluar dan menjadi second opinion.
Pihaknya juga tidak menuturkan kemungkinan adanya tersangka dalam kasus tersebut, tetapi tentunya berdasarkan fakta hasil penyelidkan. Hingga saat ini pun belum ada status tersangka dalam pemeriksaan tersebut.
"Segala kemungkinan ada, tetapi sampai saat ini masih belum. Tetap kita lakukan pemeriksaan," tegasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka tersebut yakni berinisial EN, BC dan AG.
Baca SelengkapnyaSedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca SelengkapnyaPolda Bali telah memeriksa enam saksi terkait tewasnya mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumut, Aldi Sahilatua Nababan (23) di kamar indekosnya.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaTujuh orang terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Rizky menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Bareskrim Mabes Polri, Senin (5/8).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memerika 10 warga sipil terkait kasus 7 mayat remaja laki-laki di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPeninjauan yang dilakukan Komisi III DPR RI agar tidak menimbulkan tuduhan-tuduhan yang negatif atas insiden penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi.
Baca Selengkapnya