Fadli Zon: KPK independen, bukan abdi dalem Istana, apalagi Ahok
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sigap mendalami informasi yang diberikan oleh Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang. Hal tersebut terkait dugaan adanya dana Rp 30 miliar dari deal Perda reklamasi Teluk Jakarta yang mengalir ke Teman Ahok melalui Cyrus Network dan Sunny Tanuwidjaya.
"Karena ini juga terkait dengan transparansi. Maka kalau ada info seperti itu, aliran dana kan Teman Ahok juga bagian dari kampanye politik, merupakan teman seorang pejabat yang memang tim itu direstui yang bersangkutan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/6).
"Maka kalau ada info seperti itu harus dibuka, jangan sampai ada peraturan perundang-undangan yang dilanggar karena itu tetap saja jadi gratifikasi, apalagi kalau ada isu barter, maka ini diklarifikasi, diteliti dengan sebaiknya," imbuhnya.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
Politikus Partai Gerindra tersebut berharap KPK mampu bersikap independen dalam membongkar suatu perkara. Maka dari itu dia meminta agar tak bekerja demi keuntungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semata.
"Harusnya KPK mampu ya, untuk angkat ini, berharap KPK tetap jadi lembaga independen, ini kan bukan abdi dalem istana, apalagi abdi dalem Ahok kan," tuturnya.
Fadli juga berharap KPK tak tebang pilih kasus mana yang akan dilindungi atau dibongkar. Dia berharap anggota dewan menjadi bagian dari perwakilan konstituen yang harus didengar.
"Tidak ingin ada KPK yang tebang pilih. Masa KPK mengungkap kasus Saipul Jamil, saya kira ini merugikan KPK sendiri, sementara kasus yang di depan mata, seperti kasus Sumber Waras, ada kesan melindungi," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fadil Imran mengklarifikasi soal dugaan dana asing untuk membiayai calon presiden (capres) tertentu.
Baca SelengkapnyaPKB menghormati penegakan hukum yang dilakukan KPK atas penggeledahan rumah Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.
Baca SelengkapnyaPKB meminta agar pihak lain tidak mengkaitkan penggeledahan rumah Gus Halim dengan isu lain.
Baca SelengkapnyaPenyidik menggeledah salah satu kamar apartemen di lantai 25 East Tower, apartemen Darmawangsa Essence
Baca SelengkapnyaDiketahui, Sahbirin Noor sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca SelengkapnyaCak Imin besok Kamis berencana akan memenuhi panggilan KPK
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsyi mempertanyakan keberadaan KPK bila Kejagung dan Polri sudah bekerja dengan baik.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin ikut mengomentari soal pemanggilan Cak Imin oleh KPK
Baca SelengkapnyaKPK memberikan kewenangan sepenuhnya atas laporan tersebut ke Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaKPK menggelar konferensi pers terkait dugaan korupsi di lingkungan Kemeterian Ketenagakerjaan, Kamis, 25 Januari 2024
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit sudah mendengar kabar, adanya transaksi mencurigakan yang diduga dilakukan eks penyidik KPK AKBP Tri Suhartanto
Baca SelengkapnyaIan mengaku sudah berkomunikasi dengan Firli Bahuri. Ada banyak hal yang dibahas.
Baca Selengkapnya