Fakta-Fakta Baru Gembong Narkoba Fredy Pratama
Polri memburu gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama bekerjasama dengan kepolisian lintas negara.
Jaringan Fredy dalam mengendalikan narkoba itu terbilang rapi.
Fakta-Fakta Baru Gembong Narkoba Fredy Pratama
Polri memburu gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama bekerjasama dengan kepolisian lintas negara. Dari hasil investigasi sementara, terungkap fakta Fredy tidak memiliki pabrik narkoba.
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Komisaris Besar Jayadi menjelaskan, Fredy hanya berperan sebagai pengendali antara produsen narkotika luar negeri dengan distributor di Indonesia.
Dia mengendalikan pemilik barang haram yang berada di luar negeri lalu menghubungkan dengan jaringan di Indonesia.
"Kepastian sumber barang masih dalam penyidikan,"
kata Jayadi saat dikonfirmasi, Jumat (15/9).
Jaringan Fredy dalam mengendalikan narkoba itu terbilang rapi. Mulai dari menyusun komunikasi melalui aplikasi yang jarang digunakan oleh masyarakat umum. Selain itu pengendaliannya juga secara terstruktur, masing-masing pelaku sudah mengetahui tugas dan perannya.
Selain itu, kata Jayadi, banyak pula rekening dari berbagai bank yang digunakan Fredy. Yaitu sebanyak 406 rekening dengan saldo Rp28,7 miliar.
Awal Mula Kasus Fredy
Pengungkapan kasus Fredy bermula dari seorang selebgram asal Palembang yakni Adelia Putri Salma. Adelia ditangkap polisi terkait aliran uang hasil kejahatan narkoba. Setelah diusut, selebgram itu ternyata memiliki keterkaitan dengan Fredy Pratama.
"Kita kenal APS ini adalah sebagai seorang selebgram di Palembang, dikenal juga sebagai ratu narkoba," tutur Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika.
Menurut Helmy, terungkapnya keterlibatan Adelia sendiri berawal dari pemeriksaan suaminya David alias Khadafi, yang merupakan pengendali bisnis narkoba internasional.
David tetap leluasa mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji besi Nusakambangan. Aliran dana kasus narkoba tersebut masuk ke Adelia.David diketahui memiliki hubungan dengan Fredy Pratama. Lebih dari itu, ada ratusan terpidana kasus narkoba yang terafiliasi dengan tersangka DPO itu.
Adelia sendiri ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung pada Sabtu, 26 Agustus 2023. "Dibawa ke Lampung, terus mengaku tersangka APS menikmati hasil penjualan," jelas dia.
Polri menggelar operasi dengan sandi Escobar, untuk menangkap Fredy yang diduga berada di Thailand. Sandi Escobar itu diambil dari nama gembong narkoba dan pengedar narkoba Colombia, Pablo Emilio Escobar Gaviria alias Pablo Escobar, kriminal terkaya di dunia.
Mukti tidak menampik nama sandi operasi penangkapan Fredy Pratama terinspirasi dari sosok tersebut.
"Ya ini nama operasinya sandi Escobar. Sandi Operasi Escobar. Bukan dia Escobar, dia biasa saja,"
tutur Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/9).
merdeka.com
Fredy menjalankan bisnis narkoba sejak 2009. Dalam kurun waktu 2020 hingga 2023 sendiri, ada sebanyak 408 laporan polisi dengan 884 tersangka yang sudah ditangkap.
"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah, muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri," Mukti menandaskan.