Seluk Beluk Fredy Pratama, Gembong Narkoba Kelas Kakap Berharta Rp10,5 Triliun
polri menggandeng polisi di berbagai negara untuk memburu Fredy.
polri menggandeng polisi di berbagai negara untuk memburu Fredy.
Seluk Beluk Fredy Pratama, Gembong Narkoba Kelas Kakap Berharta Rp10,5 Triliun
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memburu gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama. Kerja sama lintas negara dilakukan. Polri menggandeng Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Departement, Royal Thai Police, Us-Dea, dan instansi terkait lainnya.
Kerja sama itu berbuah manis. Polri berhasil membongkar sindikat jaringan Fredy, sekaligus tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil peredaran sabu dan ekstasi lintas negara.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menuturkan Fredy merupakan aktor utama dalam perkara. Dia berstatus DPO alias buron dan diduga berada di Thailand.
"Ditelusuri bahwa sindikat narkoba ini mengedarkan narkoba dan bermuara pada satu orang yaitu Fredy Pratama dan masih DPO, dan berada di Thailand," tutur Wahyu di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/9).
Polisi menerima 408 laporan sejak tahun 2020 sampai dengan 2023. Dari jumlah tersebut, 884 tersangka sudah ditangkap. Seluruhnya terkait dengan Fredy Pratama.
Jaringan tersebut nyatanya memang menjadikan Indonesia sebagai sasaran utama peredaran narkoba dan dikendalikan oleh Fredy Pratama yang bersembunyi di Thailand.
"Sindikat ini memang rapi dan terstruktur. Siapa berbuat apa, ada bagian keuangan, bagian pembuat dokumen, dan sebagainya," jelas dia.
Selain itu, lanjutnya, jaringan narkoba Fredy Pratama menyusun komunikasi dengan sangat rapi melalui penggunaan aplikasi yang jarang digunakan oleh masyarakat umum. Selain itu, banyak pula rekening dari berbagai bank yang digunakan.
"Rekening yang digunakan 406 dengan saldo Rp28,7 miliar dan sudah dilakukan pemblokiran," lanjutnya.
Wahyu menyatakan, total aset dari sindikat narkoba internasional Fredy Pratama mencapai Rp10,5 triliun. Adapun total penyitaan yang dilakukan terhadap barang bukti narkotika dalam kasus ini adalah 10,2 ton sabu, dengan perkiraan yang sudah masuk ke Indonesia untuk diedarkan mencapai 100 hingga 500 kilogram.
Sementara, TPPU yang dikenakan terhadap tangkapan kali ini sebesar Rp273,45 miliar. Masih ada aset lainnya yang dalam proses penyitaan di Thailand.
"Jumlah aset yang telah disita ini secara keseluruhan sekitar Rp273,45 miliar," Wahyu menandaskan.
Gelar Sandi Escobar
Polri menggelar operasi dengan sandi Escobar, untuk menangkap Fredy yang diduga berada di Thailand.
"Ya ini nama operasinya sandi Escobar. Sandi Operasi Escobar. Bukan dia Escobar, dia biasa saja," tutur Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/9).
Sandi Escobar itu seperti diambil dari nama gembong narkoba dan pengedar narkoba Colombia, Pablo Emilio Escobar Gaviria alias Pablo Escobar, kriminal terkaya di dunia. Mukti tidak menampik nama sandi operasi penangkapan Fredy Pratama terinspirasi dari sosok tersebut.
"Ini sandinya, ini yang terbesar yang diungkap," jelas dia.
Menurut Mukti, Fredy menjalankan bisnis narkoba sejak 2009. Dalam kurun waktu 2020 hingga 2023 sendiri, ada sebanyak 408 laporan polisi dengan 884 tersangka yang sudah ditangkap.
"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah, muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri," Mukti menandaskan.
Selebgram Berjuluk Ratu Narkoba
Selebgram asal Palembang yakni Adelia Putri Salma yang sudah ditangkap polisi terkait aliran uang hasil kejahatan narkoba, ternyata memiliki keterkaitan dengan Fredy Pratama.
"Kita kenal APS ini adalah sebagai seorang Selebgram di Palembang, dikenal juga sebagai ratu narkoba," tutur Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika di Jakarta Selatan, Selasa (12/9).
Menurut Helmy, terungkapnya keterlibatan Adelia sendiri berawal dari pemeriksaan suaminya atas nama David alias Khadafi, yang merupakan pengendali bisnis narkoba internasional.
Meski ditangkap dan ditahan di Nusakambangan, David tetap leluasa mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji besi dan aliran dananya masuk ke Adelia.
Belakangan, David diketahui memiliki keterkaitan dengan Fredy Pratama. Lebih dari itu, ada ratusan terpidana kasus narkoba yang terafiliasi dengan tersangka DPO itu.
Adelia sendiri ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung pada Sabtu, 26 Agustus 2023.
"Dibawa ke Lampung, terus mengaku tersangka APS menikmati hasil penjualan," jelas dia.
Penyidik pun menyita 13 mobil mewah, perhiasan, barang-barang mahal, kios minimarket, hingga empat rumah dari Adelia Putri Salma.
"Kami tidak berhenti, jadi kalau ternyata ditemukan ada hal lainnya, Insyaallah akan kami tindaklanjuti," Helmy menandaskan.