FOTO: 4.000 Tentara dan Polisi Gerebek Penjara Zonal 8 Amankan "Fito", Buntut Tewasnya Capres Ekuador Fernando Villavicencio
Dalam penggerebekan itu pasukan militer dan polisi membawa "Fito" pemimpin geng kriminal yang diduga ada dibalik penembakan tersebut.
Pengerahan tersebut untuk mengendalikan senjata, amunisi, dan bahan peledak di dalam penjara usai Capres Ekuador Fernando Villavicencio tewas ditembak oleh orang tak dikenal beberapa waktu lalu.
FOTO: 4.000 Tentara dan Polisi Gerebek Penjara Zonal 8 Amankan "Fito", Buntut Tewasnya Capres Ekuador Fernando Villavicencio
Pemerintah Ekuador telah mengirim 4.000 pasukan tentara militer dan polisi ke Pusat Penahanan Zonal 8 di Provinsi Guayas, dua hari setelah keadaan darurat pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio.
Komando Angkatan Darat Ekuador mengatakan Pengerahan itu dilakukan untuk membangun kendali atas senjata, amunisi, dan bahan peledak di dalam penjara.
Pengerahan itu terdiri dari 2.000 anggota militer dan 2.000 petugas polisi.
Di antara orang-orang yang ditahan di penjara tersebut ada nama José Adolfo Macias Villamar, atau lebih dikenal dengan nama samaran “Fito”. Ia dihukum penjara karena perdagangan narkoba.
Dalam gambar yang dirilis oleh angkatan bersenjata Ekuador pada hari Sabtu (12/8/2023) memperlihatkan Macias yang ditahan dibawa paksa tentara usai menggeledah penjara tersebut.
Tentara militer dan polisi tampak membawa pemimpin kriminal Jose Adolfo Macias Villamar, yang dikenal sebagai "Fito" ke dalam mobil lapis baja setelah diamankan dalam penggerebekan di penjara Zonal 8, di Guayaquil, Ekuador.
Menjelang dibunuh, Villavicencio sempat mengatakan dalam wawancara televisi pada 31 Juli lalu bahwa dia telah mendapat ancaman dari Macias dan diperingatkan agar tidak melanjutkan kampanyenya sebagai calon presiden Ekuador.
Seperti diketahui, Fernando Villavicencio merupakan seorang juru kampanye antikorupsi dan anggota parlemen, yang sebelumnya blak-blakan bicara tentang kejahatan terorganisir hingga kekerasan geng yang disebabkan perdagangan narkoba di Ekuador.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso telah mengumumkan pada hari Sabtu (12/8/2023) bahwa Macias dipindahkan ke penjara keamanan maksimum La Roca.
Pembunuhan capres Villavicencio ini juga telah memicu kecaman dari seluruh dunia. Saat itu kejadiannya hanya 11 hari sebelum putaran pertama pemilihan presiden.
Sementara itu, Veronica Sarauz, mantan istri capres Ekuador Fernando Villavicencio sempat menyampaikan keterangannya dalam konferensi pers setelah suaminya tewas ditembak usai acara kampanye, di Quito, Ekuador.
Dalam konpers memakai rompi antipeluru dan dijaga oleh pengawal bersenjata, Veronica Sarauz mengungkapkan kekecewaannya dan menyalahkan negara atas kematian suaminya.