Fakta-fakta mengejutkan soal donasi Cak Budi dibelikan Fortuner
Merdeka.com - Kasus donasi lewat Cak Budi tengah jadi polemik dan bikin geger masyarakat. Dari hasil uang yang masuk, Cak Budi membeli mobil Fortuner dan iPhone7. Alasannya, untuk melancarkan tugasnya menyalurkan bantuan.
Selama ini Cak Budi populer di instagram dengan 220.000 followers. Aksinya berkeliling daerah memberikan bantuan, membuat banyak orang yang simpati. Saat Cak Budi membuka donasi, banyak orang tergerak membantu. Dia juga membuka donasi lewat kitabisa.com, selain rekening pribadi Lina, istrinya.
Berikut Fakta-fakta soal kasus Cak Budi:
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Bagaimana dana 17 Agustus ini diperoleh? Dana tersebut akan diperoleh dari sumbangan sukarela warga masyarakat sekitar serta bantuan dari perusahaan-perusahaan lokal yang peduli terhadap perayaan hari kemerdekaan.
-
Bagaimana Adnawiyanto mendapatkan hadiah mobil? 'Download BRImo, isi saldo yang banyak, dan sering transaksi melalui BRImo. Biar seperti saya dapat mobil,' jelas Adna.
-
Bagaimana cara mendapatkan mobil Rp70 jutaan? Kini, pilihan mobil bekas semakin bervariasi, tersedia dari berbagai merek dengan fitur-fitur unggulan.
-
Mobil apa yang dibeli? Kejadian itu berawal ketika Ahmad Paisal melihat iklan penjualan mobil Toyota Rush 2018 di lokapasar Facebook.
1. Jumlah uang mencapai Rp 1,7 Miliar
Donasi yang masuk jumlahnya luar biasa. Setelah dibelikan Fortuner dan iPhone 7, jumlahnya masih Rp 1,7 miliar. Cak Budi telah menyerahkan sisa dana itu lewat lembaga Aksi Cepat Tanggap atau ACT per Selasa (2/5), kemarin.
Selama ini donasi yang masuk ke rekening maupun kitabisa.com hanya dikelola oleh Cak Budi dan istrinya. Tak ada pengawas, auditor atau staf keuangan lain seperti layaknya lembaga donasi yang sah.
Pembagiannya pun seluruhnya tergantung kepada kebijakan Cak Budi di lapangan. Besarnya uang yang diberikan pun sesuai intuisi pria asal Malang itu.
"Ya kita datangi ke lokasi. Misal bedah rumah, pengobatan. Saya lihat kondisi langsung di lapangan," kata Cak Budi saat live di Kompas TV, Selasa (2/5).
2. Haruskah beli Fortuner?
Cak Budi banyak dikritik karena membeli Fortuner dan iPhone 7. Namun dia beralasan mobil itu dibutuhkan buat menunjang aktivitasnya.
"Mobil itu bisa mengangkut barang banyak. Saya barusan menyalurkan 10 paket sembako. Mobil itu bisa menjangkau daerah yang sulit dijangkau mobil kecil," kata Cak Budi saat live di Kompas TV, Selasa (2/5).
Sementara untuk iPhone 7, dipilihnya karena memorinya besar. Hal itu dibutuhkan untuk merekam video saat Cak Budi menyerahkan bantuan. "Kalau nggak besar nggak kuat. Itu bukan saya beli tapi tukar tambah," tambah Cak Budi.
Untuk Mobil Fortuner, Cak Budi mengaku sudah menjualnya. Hasilnya diserahkan melalui lembaga ACT atau Aksi Cepat Tanggap.
3. Mau dipanggil oleh Kemensos
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai apa yang diduga dilakukan Cak Budi tersebut cukup mengundang kontroversi di tengah masyarakat. Mengingat, para donatur yang menyumbangkan uangnya menyerahkan uang tersebut untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan, tapi malah disalahgunakan.
"Apapun alasannya, karena yang menyumbang tidak mengetahui jika uang yang disumbangkannya digunakan untuk membeli selain yang diniatkan di awal," ujar Khofifah via pesan singkat, Selasa (2/5).
Khofifah mengatakan, jika memang apa yang disangkakan kepada Cak Budi itu benar, maka dalam hal ini yang dirugikan adalah para donatur.
Kementerian sosial akan memanggil Cak Budi, Kamis (3/5) ini untuk meminta klarifikasi.
4. Kasusnya diusut polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengaku sudah mengetahui masalah tersebut. Petugas, lanjut Argo, akan segera menyelidiki hal itu.
"Tentunya berkaitan dengan yang di media sosial ya. Kita akan cek Dulu. Tentunya tim dari cyber crime akan melihat apakah itu berkaitan dengan tidak pidana atau bukan. Kita akan melakukan penyelidikan dan penyelidikan ini untuk mencari apakah ada unsur pidana atau tidak," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/5).
Argo menegaskan, meski belum ada yang melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), pihaknya tetap melakukan penyelidikan.
"Kita belum dapat info dari SPKT ya tapi tidak masalah, kita akan menyelidiki kasus itu," jelas dia. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga setempat terus protes kepadanya lantaran Icang dinilai abai terkait mobilitas truk tambang tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.
Baca SelengkapnyaMirza menjelaskan soal ihwal uang Rp300 juta yang diterimanya dari Windi.
Baca SelengkapnyaKejagung akan mengkonfrontir keterangan terdakwa kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo, terkait uang Rp27 M.
Baca Selengkapnya