Festival Islami, Musik Patrol dan Tari Kuntulan Hibur Warga Banyuwangi
Merdeka.com - Festival Islami Musik Patrol dan Kuntulan menyemarakkan suasana malam Ramadan di pusat kota Banyuwangi, Rabu (5/4). Sepuluh kelompok musik patrol dan lima kelompok penari kuntulan menghibur masyarakat yang hadir dari berbagai daerah.
Festival ini digelar pertama kali sejak tiga tahun terakhir. Selama pandemi Covid-19, festival tersebut ditiadakan.
Peserta musik patrol merupakan finalis hasil seleksi online yang digelar beberapa waktu lalu. Mereka adalah kelompok patrol terbaik yang berasal dari berbagai kecamatan, antara lain Giri, Singojuruh, Glagah, Cluring, dan Banyuwangi.
-
Apa yang diwadahi Banyuwangi lewat Festival Band Pelajar? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi selalu membuka ruang bagi kalangan milenial. Berbagai program untuk anak-anak muda pun digulirkan. 'Salah satunya Festival Band Belajar. Lewat ajang ini kita wadahi bakat dan minat para pelajar yang memiliki passion di bidang musik.
-
Apa yang ditampilkan dalam Muhibah Budaya di Banyuwangi? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Apa yang dilakukan Paskibraka Banyuwangi? Mereka akan bertugas pada upacara peringatan ke-48 Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2023, di RTH Taman Blambangan.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi Ethno Carnival? Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023 yang mengusung tema The Magic of Ijen Geopark berhasi memukau ribuan pengunjung, Sabtu (8/7/2023).
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi? Pawai Lampion digelar untuk memperingati Hari Pramuka ke-62, yang diperingati tiap 14 Agustus. Pawai ini juga untuk menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76.
-
Mengapa Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
Mereka tampil di atas panggung yang digelar di halaman Stadion Diponegoro. Menyanyikan lagu religi bernuansa tradisional, masing-masing anggota kelompok memainkan alat musik khas patrol seperti kentongan, seruling, dan angklung.
©2023 Merdeka.comSetelah tampil di panggung, mereka kemudian berpatrol ria keliling wilayah kota Banyuwangi. Penampilan kelompok patrol yang unik dengan membawakan musik asyik menyedot perhatian ribuan masyarakat yang rela berdiri di sepanjang jalan raya.
Tak kalah menghibur penampilan kelompok penari kuntulan. Kuntulan merupakan tari tradisional Banyuwangi yang ditampilkan dengan perpaduan nuansa Timur Tengah. Pentas tari dipadukan dengan alunan alat musik rebana dan kluncing.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Festival Islami ini digelar untuk menghidupkan khasanah tradisi dan budaya Islam di Bumi Blambangan.
©2023 Merdeka.comBagi warga Banyuwangi, kata dia, musik patrol dan tari kuntulan menjadi kesenian yang melekat dengan Bulan Suci Ramadan.
"Banyuwangi ingin nguri-nguri budaya lokal melalui tradisi yang unik dan menarik ini. Selain sebagai hiburan masyarakat, harapan kami festival ini juga menjadi sarana pemulihan ekonomi warga," kata Ipuk.
Musik patrol dan tari kuntulan, lanjut Ipuk, sudah lama dijadikan sebagai sarana siar Islam bagi masyarakat Banyuwangi. Hal yang serupa dengan pendekatan Wali Songo ketika menyiarkan Islam di Tanah Jawa.
Selain itu, kesenian lokal tersebut juga berperan dalam merajut keharmonisan dalam hidup bertetangga. Dalam tradisi patrol, misalnya, tercermin rasa saling peduli dan guyup rukun.
©2023 Merdeka.comSebagaimana diketahui, musik patrol dimainkan oleh warga setiap Ramadan menjelang waktu makan sahur. Meriahnya musik patrol membangunkan warga muslim untuk menyiapkan menu makan sebelum berpuasa.
"Kami berharap festival ini bisa terus digelar setiap tahun agar kebudayaan dan tradisi ini terus lestari. Kami ingin musik patrol dan tari kuntulan bisa terus dimainkan oleh lintas generasi," imbuhnya.
Hardini, salah satu penonton Festival Islami mengaku terhibur dengan pertunjukan yang ada. Ia bahkan telah datang ke sekitar area digelarnya festival sebelum acara dimulai.
"Sudah lama tidak ada festival ini. Jadi ramai sekali warga yang datang. Pertunjukannya juga bagus-bagus," kata.
Musik patrol menjadi salah satu pertunjukan yang ditunggu-tunggu selama Ramadan. Hardini merasa lebih senang saat dibangunkan sahur dengan musik patrol ketimbang dengan suara pengeras suara keliling yang berisik. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patrol merupakan seni memainkan alat musik dari bambu.
Baca SelengkapnyaKreatifitas dari uniknya dekorasi mobil pawai dan kostum peserta yang unik menambah kemeriahan festival ini
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga bertujuan menjaga kekompakan para pemuda dari generasi ke generasi melalui media bermusik patrol.
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengapresiasi antusias masyarakat dan kerja keras seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTradisi patroli Ramadan di Malang viral di media sosial. Rombongan warga bernyanyi bangunkan sahur.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaPatroli dilakukan ke sejumlah lokasi di wilayah Sukabumi dengan tujuan memberi rasa aman
Baca SelengkapnyaRibuan Umat Muslim di Perbatasan Timor Leste Pawai Obor Bawa Pesan Toleransi
Baca SelengkapnyaTanah Lapang Taman Blambangan sudah padat terisi sejak pukul 05.30 WIB. Ratusan kendaraan terparkir rapi di sisi taman.
Baca SelengkapnyaAda beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca Selengkapnya