FOTO: Mengunjungi Pameran Lukisan dan Puisi pada Puncak Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Ada 18 lukisan yang mengekspresikan kampanye antikekerasan terhadap perempuan dan puisi karya 12 penyintas kekerasan perempuan.
Ada 18 lukisan yang mengekspresikan kampanye antikekerasan terhadap perempuan dan puisi karya 12 penyintas kekerasan perempuan.
FOTO: Mengunjungi Pameran Lukisan dan Puisi pada Puncak Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Pameran lukisan dan puisi bertajuk 'Perempuan dalam Lukisan' digelar dalam acara peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di 2madison Art Gallery, Jakarta, 15 – 17 Desember 2023. Acara yang mengusung tema ’16 Hari, Satu Pesan: Kenali Hukumnya, Lindungi Korban’ ini diadakan oleh Rutgers Indonesia dan LBH APIK Jakarta.
Ada 18 lukisan hasil karya orang muda dan mahasiswa yang dihadirkan dari Denpasar, Solo, Yogyakarta, Medan, Bandung dan DKI Jakarta.
Lukisan tersebut mengekspresikan kampanye antikekerasan terhadap perempuan.
Selain itu, ada juga puisi hasil karya 12 orang penyintas kekerasan perempuan yang mengekspresikan perjalanan perjuangan mereka dalam penyembuhan dan pemulihan.
Tak hanya pameran, acara ini juga menghadirkan workshop pembuatan kolase yang difasilitasi Ika Vantiani, seorang seniman, kurator dan pengrajin, yang aktif dalam gerakan anti kekerasan terhadap perempuan.
Acara peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan ini semakin lengkap dengan diskusi ‘Seni sebagai Katalisator Perubahan’.
Diskusi tersebut membahas bagaimana seni, melalui berbagai mediumnya, dapat menjadi kekuatan yang menggerakkan perubahan sosial, membangkitkan kesadaran, dan merayakan kekuatan perempuan dalam menghadapi tantangan, terutama untuk bergerak bersama dalam kampanye pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
Penyelenggarakan acara ini bertujuan untuk menyuarakan kampanye penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya bagi orang muda, akan pentingnya pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual.
Selain itu, diharapkan acara ini dapat meningkatkan peran dan partisipasi orang muda dalam mengadvokasi pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual di sekitarnya melalui seni.