FOTO: Tim SAR Gabungan Evakuasi Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi
Sulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Sulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
FOTO: Tim SAR Gabungan Evakuasi Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi
Sebanyak 11 pendaki dilaporkan meninggal dunia setelah erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023). Tim SAR gabungan pun dikerahkan untuk mengevakuasi para jenazah serta mencari korban selamat yang terjebak di atas gunung.
Sulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan tidak bisa berjalan baik.
Menurut laporan ANTARA, hingga Senin (4/12) malam, baru 3 dari 11 jenazah pendaki yang berhasil dievakuasi hingga ke bawah. ADI PRIMA/AFP
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Evakuasi Ditunda
Erupsi Gunung Marapi kembali terjadi beberapa kali pada Selasa (5/12/2023). Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pos Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi. ADI PRIMA/AFP
"Pagi ini kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu tidak teramati di jam 06.13 WB, 06.14 WIB, dan 06.24 WIB, dengan amplitudo maksimum 30 milimeter," kata Ahmad Rifandi dikutip ANTARA. ADI PRIMA/AFP
Terjadinya erupsi ini membuat tim SAR gabungan kembali harus waspada. Mereka pun terpaksa melakukan terjadi penundaan proses evakuasi korban erupsi yang masih berada di sekitar puncak gunung. ADI PRIMA/AFP
PGA mencatat, hasil pengamatan meteorologi berupa cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur, tenggara, dan barat daya.
Suhu udara 23,1-26,6 derajat Celsius dengan kelembaban udara 64,3-84,2 persen, dan tekanan udara 681,2-682,2 mmHg. Sementara volume curah hujan 0,14 mm per hari. ADI PRIMA/AFP
Penampakan Gunung Marapi ketika kembali terjadi erupsi pada Selasa (5/12/2023) pagi waktu setempat. ADI PRIMA/AFP
Diketahui, Gunung Marapi berada di Level II/Waspada dengan rekomendasi wisatawan dan masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak diperbolehkan malakukan aktivitas di radius tiga kilometer dari kawah puncak.Aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal 2023 didominasi oleh terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari hingga 20 Februari dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75–1.000 meter dari puncak.
Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa tektonik lokal dan tektonik jauh, hingga akhirnya kembali mengalami erupsi pada awal Desember ini.