Gangguan Cuaca Madden Julian Oscillation Muncul di Pesisir Aceh, Ini Penjelasan BMKG
Merdeka.com - Masyarakat pesisir barat dan selatan Aceh diminta untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gangguan cuaca tersebut berupa Madden Julian Oscillation (MJO) aktif.
"Potensi penyebab hujan lebat di wilayah pantai barat selatan Aceh karena gangguan cuaca berupa Madden Julian Oscillation (MJO) aktif," kata prakirawan cuaca di Stasiun BMKG Cut Nyak Dhien Nagan Bandara Raya, Aceh, Rahmat Zikri di Meulaboh. Dikutip dari Antara, Minggu (30/4).
Menurutnya, MJO merupakan aktivitas intramusiman yang terjadi di wilayah tropis, yang dapat dikenali sebagai pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Dia menjelaskan fenomena tersebut biasanya muncul setiap 30 hingga 40 hari.
Rahmat Zikri juga mengatakan, penyebab potensi hujan lebat di wilayah pantai barat selatan Aceh, juga karena melambatnya kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Aceh Selatan Barat, sehingga meningkatkan pertumbuhan awan yang telah potensi hujan.
Akibat fenomena tersebut, kata dia, terjadi potensi banjir dengan tingkat probabilitas rendah di beberapa daerah seperti Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam Aceh.
Dia juga menyebutkan, berdasarkan pantauan citra satelit, potensi hujan hingga Minggu dan Senin (1/5) diperkirakan masih akan terjadi.
Pihaknya mengingatkan masyarakat di daerah dekat pegunungan tempat terbentuknya awan hujan, agar selalu waspada dan siap menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Mengingat potensi hujan terjadi pada sore dan malam hari," demikian Rahmat Zikri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaMengingat hujan masih akan mengguyur sejumlah daerah, masyarakat diminta waspada bencana hindro meteorlogi.
Baca SelengkapnyaEmpat provinsi siaga potensi banjir akibat tingginya intensitas curah hujaN
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca Selengkapnya