Ganjar Sarankan Prabowo-Gibran, Mahfud dan Cak Imin Mundur dari Jabatan Publik
Ganjar menilai pejabat publik yang maju jadi capres cawapres rawan penyalahgunaan kekuasaan
Ganjar Sarankan Prabowo-Gibran, Mahfud dan Cak Imin Mundur dari Jabatan Publik
Calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyarankan pejabat publik yang ikut pemilihan umum (Pemilu) 2024, untuk mundur dari jabatan yang diemban.
"Baiknya memang mundur, semuanya pejabat publik. Termasuk mungkin kalau bicara Mas Gibran, ya Pak Mahfud juga, Cak Imin juga, Pak prabowo juga. Ini mereka yang sedang menjabat. Kan cuma saya sama mas Anies saja yang tidak sedang menjabat gitu ya," kata Ganjar di Desa Kuwonharjo, Takeran, Magetan, Jawa Timur, Jumat (19/1).
Menurut Ganjar, jika pejabat publik yang maju dalam Pilpres tidak mundur maka berpotensi penyalahgunaan kewenangan.
"Jadi kalau kemudian kebijakan yang diambil itu tidak mundur, maka risiko ini akan diambil dan hari ini terjadi. Potensi penyalahgunaan kewenangan," ujar Ganjar.
Selain itu, mantan Gubernur Jawa Tengah ini memandang para pejabat publik yang nyapres juga tidak akan fokus pada pekerjaannya. Sebab, terbagi aktivitasnya untuk kegiatan kampanye.
"Kalau mundur, selesai. Orang kan memilih ada yang mau masuk politik ada yang tidak, tinggal pilihannya. Maka regulasi tidak terlanggar, tapi secara moral secara faktual, mesti fair," jelas dia.
Lebih lanjut, Ganjar menepis dirinya tendensius karena menyarankan para pejabat publik untuk mundur. Pasalnya, saran itu tidak dia tujukan ke satu figur tertentu.
"Enggak sih. Kalau satu, dua orang ya tendensius. Kalau aturan ya sama. Kalau mundur, ya mundur semua. Kalau enggak mundur ya enggak mundur, masing masing ada risikonya," ujar dia.
"Dan kalau tidak mundur ya risikonya penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan yang ada di sana. Itu yang kita khawatirkan. Kalau saran saya sih ya mundur aja karena itu sebuah pilihan karena akan lebih fair," tandasnya.