Ganti rugi kurang, warga ogah tinggalkan bantaran Bengawan Solo
![Ganti rugi kurang, warga ogah tinggalkan bantaran Bengawan Solo](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2016/09/29/760151/540x270/ganti-rugi-kurang-warga-ogah-tinggalkan-bantaran-bengawan-solo.jpg)
Merdeka.com - Puluhan warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo enggan meninggalkan lokasi terlarang tersebut. Sebagian warga beralasan besaran harga ganti rugi bangunan tidak sesuai dengan yang diminta. Sedangkan kendala lainnya terkait administrasi kepemilikan hingga proses turun waris.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas PP PA dan KB), Sukendar Tri Cahyo Kemat mengatakan, program relokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo yang berjalan sejak 2008, hingga kini masih menyisakan 76 bangunan berstatus hak milik (HM).
"Banyak kendala yang ada memang, sehingga kami kesulitan menargetkan kapan selesai. Seperti soal harga bangunan dengan besaran yang hanya Rp 8,5 juta," ujar Sukendar kepada wartawan, Kamis (29/9).
-
Kenapa warga Bantargebang dapat uang kompensasi? Uang Kompensasi Bau TPST tak bebas dari permukiman warga. Bahkan, mereka yang tinggal di tiga kelurahan. Yakni Cikiwul, Sumur Batu, Ciketing Udik) dapat uang kompensasi bau senilai Rp400 ribu per bulan.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Kenapa sungai di Banyumas kering? Di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, air sungai jadi kering kerontang akibat musim kemarau.
-
Kenapa petani bawang merah Brebes rugi? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Mengapa warga Desa Gempolrejo kekurangan air bersih? Musim kemarau panjang yang tak kunjung usai membuat krisis air di beberapa daerah di Jateng bertambah parah.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Menurut Sukendar, dengan perkembangan saat ini dana ganti rugi Rp 8,5 juta memang dirasa cukup kecil. Hal inilah yang sampai saat ini masih membuat para warga pemilik tanah hak milik di bantaran Sungai Bengawan Solo enggan menerima ganti rugi. Sementara jika besaran ganti rugi harus dinaikkan, kebijakan juga rentan menimbulkan permasalahan baru.
Terkait rencana Wali Kota FX Hadi Rudyatmo yang akan mengkaji ulang nilai ganti rugi bangunan, dia mengatakan masih terganjal regulasi. Selama ini, kata dia, nilai ganti rugi Rp 8,5 juta ditetapkan berdasar pada Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) dengan Wali Kota Solo pada 2007.
"Perlu regulasi baru untuk menetapkan besaran ganti rugi bangunan tersebut. Ganti rugi bangunan dibiayai dengan dana APBN, sedangkan ganti rugi tanah dibiayai APBD Kota Solo. Jadi kalau nilai ganti rugi bangunan mau dinaikkan harus cari regulasinya dulu," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Cerita Nelayan Pesisir Tangerang Bertahan dari Gempuran Janji Pengembang PIK2](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2025/1/28/1738032147371-1hz18.jpeg)
Mereka memilih bertahan, karena penetapan harga ganti rugi atas tanah dan bangunan dari pengembang di bawah harga pasaran.
Baca Selengkapnya![Buat Jalan Provinsi, Segini Ganti Rugi Lahan Warga di IKN Bikin Melongo](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/16/1715864545974-86jlx.jpeg)
Rumah warga dibongkar dalam proyek pembangunan jalan provinsi di IKN.
Baca Selengkapnya![Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/7/23/1690110104502-um4fb.jpeg)
Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca Selengkapnya![Cerita Warga Pulau Cangkir Tolak Mentah-Mentah Tawaran Proyek Pagar Laut Pantura Tangerang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2025/1/17/1737112635763-srqyf.jpeg)
Meski begitu, masyarakat mengaku tidak bisa berbuat banyak atas adanya pemagaran yang disebut-sebut sebagai proyek negara itu.
Baca Selengkapnya![Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/3/1704288856958-7v7cfl.jpeg)
Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca Selengkapnya![Penerima Ganti Rugi Lahan Tol Getaci di Garut Dipungli 2,5 Persen dari Nilai Uang yang Diterima](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/2/28/1709117404157-yorfs.jpeg)
Warga Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak desa saat menerima uang ganti rugi pembangunan Tol Getaci.
Baca Selengkapnya![Merasa Tidak Adil, Warga Tolak Pembangunan Underpass di Jalan Juanda Kota Medan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/8/9/1691556831377-4b0xw.jpeg)
Merasa tidak adil, warga di Jalan Juanda Kota Medan menolak dan menggugat pembangunan underpass.
Baca Selengkapnya![Potret Miris Kekeringan di Jawa Tengah, Nenek Asal Pati Harus Jalan Kaki 2 Kilometer Pikul Puluhan Liter Air](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/24/1727161227774-gwokk.jpeg)
Warga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca Selengkapnya![Patgulipat Beralihnya Tanah Nelayan di Pesisir Tangerang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2025/1/28/1738040900061-ry8cm.jpeg)
Lahan-lahan yang sebelumnya dihuni warga akan berubah wujud menjadi bangunan untuk kawasan komersil.
Baca Selengkapnya![Kekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/8/14/1691983748856-lbx34.jpeg)
Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca Selengkapnya![Rumah Kebanjiran, Warga Desa Kohod Demo Proyek PIK 2](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2025/1/31/1738318399746-3p6kp.jpeg)
Mereka melakukan aksi unjuk rasa lantaran pengurugan kali yang dilakukan pihak pengembang membuat ratusan rumah terendam.
Baca Selengkapnya![Bakal Dibangun Bendungan, Sekolah dan Deretan Rumah Penduduk Ini Kosong Sampai Terbengkalai](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/08/07/095940.091-1722999506985-j16jsjpeg-1.jpeg)
Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca Selengkapnya