Gas berbahaya yang disemburkan Gunung Agung mencapai 3 ribu ton per hari
Merdeka.com - Sejak terjadinya letusan freatik (gas atau asap) hingga berlanjut pada letusan magmatik, Gunung Agung telah terekam melontarkan gas SO2 (sulfur dioksida) sebanyak 2.000 hingga 3.000 ton per hari.
"Aspek geokimia kemarin dilakukan pengukuran gas magmatik SO2 terekam hampir 2 sampai 3 ribu ton per hari. Pengukuran dilakukan pukul sembilan sampai 10 sebelum terjadinya erupsi kemarin," kata Kasubid Vulkanologi dan Mitigasi Bencana PVMBG Devy Kamil Syahbana, Rabu (29/10).
Sedangkan sebelumnya, letusan freatik SO2 yang dilontarkan cukup tinggi yaitu hampir 6 ribu ton per hari.
-
Bagaimana letusan Gunung Ruang? Saat Gunung Ruang erupsi terlihat jelas lava berwarna oranye dan merah terlihat di puncaknya, terlebih kejadian tersebut berlangsung pada malam hari. Aktivitas gunung ini meningkat setelah kegempaan vulkanik dan awan abu. Suhunya pun memanas, letusan eksplosif terjadi ketika magma mulai dingin dan kental.
-
Apa dampak letusan Gunung Ruang? Melansir dari merdeka.com, dampak dari letusan Gunung Ruang ini mengakibatkan munculnya gelombang tsunami setinggi kurang lebih 25 meter. Gelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Bagaimana gunung api memengaruhi air di sekitarnya? Cairan panas dari gunung itu membuat air di sekitarnya menjadi hangat dan cocok bagi hewan laut untuk bertahan hidup di laut dalam.
"Tingginya SO2 ini mengindikasikan magma berada pada kedalaman yang dangkal. Jadi untuk itu potensi terjadinya erupsi ke depan masih tetap ada," kata Devy.
Letusan Gunung Agung tahun 2017 ini dimulai dari letusan freatik tanggal 21 November. Saat itu ketinggian 700 meter. Setelah itu ketinggiannya bertambah. Dan terakhir terekam ketinggiannya mencapai 4 ribu dari puncak.
"Yang bisa kita tunjukkan adalah bahwa tren dari data menunjukkan ketinggian letusan abu vulkanik mengalami peningkatan. Kalau tren ini masih terus terjaga masih memungkinkan letusan yang lebih besar," ungkapnya.
Dia memperbandingkan erupsi Merapi tahun 2010 sebelum memasuki tahap paroksisma. Saat turun letusan terakhir sebelum paroksisma tubuh letusannya seribu ton dari gas asam.
"Salah satu kontrol kita apakah kecenderungan kadar CO terhadap SO2. Kalau misalnya SO2-nya sangat tinggi maka rasionya akan rendah. Semakin rendahnya rasio menunjukkan magma sudah di permukaan atau sudah terlontar ke permukaan. Tidak perlu lagi berdebat lagi. NASA juga sudah mengeluarkan pernyataan itu. SO2 itu gas, abu itu salah satu hasil dari fragmentasi dari magma," terang Devy di tengah guyuran hujan di Pos Pantau desa Rendang Karangasem, Bali. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaKegempaan tanggal 7 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam sebanyak tujuh kali gempa tektonik jauh.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi Tiga Kilometer
Baca SelengkapnyaSejak Gunung Ruang berstatus Level III atau Siaga, setidaknya ada tiga kali erupsi eksplosif keluar dari kawah gunung api tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaBegini suara letusan Krakatau pada tahun 1883 yang ledakannya 10 ribu kali lebih dahsyat dari bom atom Hiroshima.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaPVMBG mengingatkan Gunung Lewotobi masih mengalami erupsi hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki meletus dahsyat pada Kamis (7/11). Letusan yang diiringi semburan material vulkanik setinggi 5.000 meter itu memicu kepanikan warga.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca Selengkapnya