Gedung Sate Festival digelar, 7.200 martabak akan dibagikan gratis
Merdeka.com - Ada yang meriah di akhir pekan ini di Kota Bandung. Semarak pesta rakyat, dengan tema besar Gedung Sate Festival digelar dua hari berturut-turut yakni Jumat (29/9) sampai Sabtu (30/9).
Sebagai bagian dari puncak peringatan hari jadi ke-72 Provinsi Jawa Barat, akan ada juga bagi-bagi 7.200 potong martabak gratis yang akan dipecahkan lewat rekor MURI.
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Sonny S Adisudarma mengatakan, mengusung konsep pesta rakyat beberapa hal menarik akan dipersembahkan untuk warga Jabar. Mulai dari budaya tradisional hingga kontemporer, dari artistik hingga teknologi mutakhir. Termasuk urusan kuliner sebagai unggulan.
-
Apa itu Tari Selapanan? Tari Selapanan sampai saat ini masih jarang diketahui, terutama masyarakat Lampung itu sendiri. Meski demikian, tarian ini harus tetap dilestarikan dan dijaga keberadaannya di tengah gempuran teknologi yang serba modern.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pemecahan rekor dunia ini? Tim dari Sekolah Menengah Atas Conestoga, yang terdiri dari Matthew, Charlie Gawthrop, dan Jeffrey Wang, bersama Breckin Shefflerwood dari Sekolah Menengah Valley Forge dan guru mereka, Derrick Wood, berhasil memecahkan rekor ini.
-
Kapan 72 musim dimulai? Inti dari masing-masing 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin adalah ekuinoks dan titik balik matahari yang dimulai dari shunbun (titik balik matahari musim semi), geshi (titik balik matahari musim panas), shubun (titik balik matahari musim gugur), dan toji (titik balik matahari musim dingin).
-
Apa itu Tari Rangkuk Alu? Tari Rangkuk Alu sendiri bukan sekedar tarian adat kebudayaan saja, tetapi juga sebagai permainan tradisional Indonesia.
-
Dimana rekor dunia ini dipecahkan? Para siswa dari Sekolah Tredyffrin-Easttown menciptakan pelindung yang memungkinkan telur mereka jatuh dari ketinggian tersebut tanpa mengalami kerusakan pada cangkangnya.
-
Kapan Hari Tari Sedunia dirayakan? Diperingati setiap tahun pada tanggal 29 April, perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya dan ekspresi kreatif melalui bahasa universal tarian.
"Seoptimal mungkin kami menyajikan menu-menu acara dan aktivitas yang bisa menyenangkan dan berkesan bagi rakyat Jawa Barat di halaman Kantor Gubernurnya sendiri, berbaur bersama merasakan keragaman Jawa Barat versi mini," kata Sonny dalam jumpa persnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/9).
Festival Gedung Sate terdiri dari beberapa kawasan dan kegiatan penunjang hasil kolaborasi dengan Perangkat Daerah yang mensinergikan acara besarnya di Gedung Sate Festival. Menu Utama yang dihidangkan adalah Ngopi Saraosna yang ketiga Bandung Tea Festival 2017, Jabar Ngagaya, Kawasan Little West Java, Jabar Ngaboseh Sareng Gubernur di hari Sabtu pagi, Festival Olahan Patin, Pameran Interaksi Diskominfo Jabar 2017.
Untuk Ngopi Saraosna, tercatat 54 booth pegiat kopi Jawa Barat yang siap memeriahkan. Selain itu juga akan digelar Lomba barista dan cupping. Untuk Jabar Ngagaya, pengunjung akan disuguhi Peragaan pakaian tekstil unggulan Jabar karya Designer Indonesian Fashion Chamber (IFC) Bandung Chapter (Sabtu), Pameran Edukasi Komoditi Tekstil, Lomba Peragaan Produk tekstil Jabar, dan Lomba desain.
"Sisi tradisional dan budaya diusung di Kawasan Little West Java dengan sub tema Rupaning Kadahareun Buhun, Kaulinan Budak jeung pangaweruh (kaulinan pengenalan huruf sunda), Ngawangkong Seni (budaya seni), Motekarna Urang Sunda (kreatif), Sunda Ngajomantara (Komunitas)," terangnya.
Sonny melanjutkan, jika Panggung Utama akan digebrak Maliq & d’Essentials pada Jumat malam, Wayang Golek dengan Dalang Ki Adi Konthea Kosasih Sunarya, Putu Giri Harja 2 Bandung akan memanjakan malam minggu warga.
Gedung Sate Festival ©2017 Merdeka.com
Sedangkan untuk Sabtu pagi Sonny mengingatkan warga jangan sampai melewatkan Pemecahan Rekor ORI-Rekor Makan Martabak SanFransisco dengan peserta terbanyak. "Akan disiapkan 7200 potong martabak untuk warga nikmati dan pecahkan rekornya," jelasnya.
Yang unik tambah Sonny adalah akan ada pemecahan rekor dunia serba-72 atau 72 World Record. Terdiri dari 72 tari batik, 72 silat, 72 paduan suara, 72 tari dangiang sunda, 72 angklung, 72 karinding, 72 kaulinan baheula, 72 celempung, 72 perkusi, 72 musik uang logam kuno, 72 musik perkusi alat kesehatan, 72 tari batu kujang, 72 warna lukis kanvas energy, 72 kata monolog budaya, 7 lelaki 2 wanita goong tiup. Dengan jumlah personel yang terlibat: 879 Orang dilengkapi dengan Orchestradisi dan oratorium colosal 72 untuk Jabar.
"Satu lagi, agar festival ini lebih ramah lingkungan, kami menyajikan Spectacular Lighting & Laser Show sebagai pengganti pesta kembang api," jelasnya.
Untuk kantung-kantung parkir, Sonny mengatakan sudah mengajukan izin ke Dishub Kota Bandung untuk menggunakan bahu jalan. Sedangkan lokasi lain yang dapat digunakan adalah halaman Hotel Pullman, Halaman DPRD, Monju, Pusdai. Mengenai penutupan Jalan Diponegoro akan ditutup permalam ini hingga minggu pagi, akan ada pengalihan arus lalu lintas di sekitar area Gasibu-Gedung Sate terutama dikarenakan penutupan Jl. Diponegoro, Jalan antara Gasibu-Hotel Pullman.
"Kami atas nama panitia dan Pemprov Jabar memohon dukungan warga Jabar terutama warga Bandung untuk berpartisipasi memeriahkan acara ini dan pemakluman akan dampak lalulintas yang ditimbulkan. Kami juga mengajak warga untuk sama-sama menjaga ketertiban, kenyamanan bersama dan terutama kebersihan lingkungan," tandasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi Ancakan rutin diadakan masyarakat Demak pada malam Iduladha.
Baca SelengkapnyaPagelaran Sabang-Merauke 2023 mengusung konsep yang lebih baru dan megah.
Baca SelengkapnyaBudayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen
Baca SelengkapnyaPagelaran Sabang-Merauke turut dimeriahkan dengan penampilan memukau Yura Yunita dan Isyana Sarasvati.
Baca SelengkapnyaMenparekraf Sandiaga Uno direncanakan hadir dalam acara ini.
Baca SelengkapnyaJakarta Fair 2024 menjadi yang ke-55 kalinya sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 1968 silam.
Baca SelengkapnyaDi hari pertama, Kapanlagi Buka Bareng BRI Festival 2024 hadir dengan sederet musisi ternama, seperti Kunto Aji, Nadin Amizah, dan JKT 48.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Imlek, Sanggar Shen Lung Jakarta kebanjiran pesanan untuk mentas di berbagai lokasi.
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMulai ada karnaval, festival layang-layang Internasional hingga pembentangan bendera Merah Putih terpanjang di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaFestival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.
Baca Selengkapnya