Gegana Polda Sumbar ledakkan bom abal-abal
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Sumbar) Brigjen Pol Basarudin menegaskan benda mencurigakan yang ditemukan di Rumah Sakit Ibnu Sina, Padang, bukanlah bom. Di mana benda mencurigakan itu pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan rumah sakit bernama Fadly, di lorong poliklinik rumah sakit.
"Saya sudah melihat dan memeriksa benda tersebut, itu bukanlah sebuah bom. Melainkan sebuah teror," katanya seperti dilansir dari Antara, di Padang, Sabtu (31/12) malam.
Dia menjelaskan, untuk dapat dikatakan sebagai bom terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi. Sebab benda mencurigakan tersebut hanya sebuah tiruan dari bom walaupun memiliki kabel.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa temuan kontroversial di Gunung Padang? Tetapi klaim tersebut membuat banyak peneliti lainnya tidak antusias. Lutfi Yondri, seorang arkeolog di BRIN mengatakan penelitiannya telah menunjukkan bahwa orang-orang di daerah itu menghuni gua antara 12.000 dan 6.000 tahun yang lalu, jauh setelah piramida diklaim dibangun, dan tidak ada penggalian dari periode ini yang menunjukkan bukti penggunaan batu yang canggih.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Apa yang ditemukan di Gunung Padang? Selain itu, mereka melakukan pengeboran dan mengumpulkan inti sampel untuk melakukan penanggalan radiokarbon guna menentukan usia lapisan-lapisan di dalam bukit.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
"Meskipun benda yang ditemukan di rumah sakit memiliki kabel yang terhubung dengan penghitung waktu, itu hanya tiruan," terangnya.
Sementara peledakan yang dilakukan tim Gegana Brimob Polda Sumbar terhadap benda tersebut, Basarudin mengatakan memang sudah menjadi Standar Operasional (SOP). Dia juga mengapresiasi tindakan Fadly yang pertama kali menemukan benda mencurigakan itu sekitar pukul 19.20 WIB.
"Tindakan yang dilakukan petugas keamanan sudah bagus, ketika menemukan benda mencurigakan langsung melapor ke polisi. Masyarakat lain juga harus melakukan hal yang sama," ujarnya.
Dia mengimbau agar masyarakat tidak lengah dan tetap peduli terhadap lingkungan sekitar. Aksi teror di rumah sakit itu saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian daerah setempat.
Sebelumnya, benda mencurigakan ditemukan di lorong poliklinik Rumah Sakit Ibnu Sina Padang, sekitar pukul 19.20 WIB. Benda diduga bom tersebut ditemukan pertama kali oleh petugas keamanan rumah sakit Fadly, terbungkus kotak putih.
Pada benda itu terlihat kabel listrik yang tersambung dengan pengatur waktu, pada bagian atas kotak. Kejadian itu sempat menimbulkan kekhawatiran di lingkungan rumah sakit. Sejumlah pasien yang berada lantai satu, sempat dievakuasi keluar.
Namun setelah bom diamankan Tim Gegana dilanjutkan penyisiran di lokasi kejadian, keadaan telah normal kembali.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar: Ledakan di Semen Padang Hospital Dipicu Percikan Api pada Pengerjaan Instalasi AC
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaLokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaHasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut langsung memicu terjadinya kepanikan di dalam rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPada saat ledakan, sekuriti langsung pindahkan pasien yang di lantai bawah.
Baca SelengkapnyaSejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.
Baca SelengkapnyaLedakan berasal dari sisa bahan peledak yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, ada 65 ton amunisi kedaluwarsa di gudang amunisi milik Kodam Jaya yang meledak hingga menyabkan kebakaran.
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim di Jalan Gresik, Krembangan, Surabaya, Senin (4/3), ternyata merupakan bangunan tua.
Baca Selengkapnya