Gelar Demo, Dewan Syariah Solo Desak Jokowi Serius Tangani Masalah Papua
Merdeka.com - Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi serius menangani masalah di Papua. Jika tidak mampu menjalankan tugasnya, presiden diminta mengundurkan diri. Tuntutan tersebut disampaikan DSKS dalam aksi demonstrasi di depan Mapolresta Surakarta, Jalan Adi Sucipto, Solo, Jumat (4/10).
"Tanggal 23 September 2019 di Wamena Papua telah terjadi kerusuhan yang mengakibatkan 33 orang meninggal dunia, termasuk dokter Soeko Maresetiyo, 10 ribu warga mengungsi, ratusan ruko, rumah, mobil dan motor dibakar massa. Pemerintah telah gagal menjalankan kewajibannya, sebagaimana disebut dalam UUD 1945. Yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," teriak salah satu peserta aksi, saat berorasi.
Humas DSKS Endro Sudarsono menyampaikan, pihaknya turut berduka atas meninggalnya dokter Soeko Maresetiyo dan warga serta korban lainnya saat kerusuhan di Wamena. Pihaknya juga mempertanyakan kinerja aparat keamanan dan BIN atas tragedi tersebut.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
"Kami mendesak pemerintah dan aparat keamanan agar segera melakukan pemulihan kondisi di Wamena, dengan pendekatan persuasif agar situasi kembali aman dan tetap meningkatkan keamanan bagi semua warga," katanya.
DSKS, lanjut Endro juga meminta pihak berwenang untuk menindak semua perusuh dan menangkap aktor intelektual tragedi Wamena. Termasuk menginvestigasi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Penegakan hukum yang lemah atau secara berlebihan akan berdampak pada keamanan negara secara umum dan memicu konflik horisontal. Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan," pungkas Endro.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaSemua jalan baik arteri maupun tol depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak pukul 12.23 WIB.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan catatan terhadap proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Desa sebelumnya telah disepakati menjadi RUU Desa oleh DPR pada Juli 2023. Massa berharap RUU Desa sudah final sebelum Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai elemen buruh dari Jawa Tengah bakal ikut aksi tersebut.
Baca SelengkapnyaNana keluar dari pintu Istana Negara pukul 09.20 WIB, usai bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaSituasi makin panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta pengendara agar menghindari kemacetan.
Baca Selengkapnya