Gelar unjuk rasa, mahasiswa lempar tikus diikat duit ke gedung DPR
Merdeka.com - Mahasiswa tergabung dalam organisasi KAMMI, GPI, dan HMI melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (30/3). Dalam unjuk rasanya, para mahasiswa melakukan aksi melempar tikus putih kecil diikat pecahan uang Rp 2 ribu dari luar pagar ke dalam gedung parlemen.
Menurut koordinator aksi, Abdul Hakim (22), mengatakan aksi simbolik tersebut menandakan bahwa masih banyak anggota dewan terindikasi melakukan korupsi. "Ini simbol. Di dalam sini jangan lagi terulang kembali oknum DPR, banyak anggota DPR yang korupsi," kata Abdul di lokasi.
Berdasarkan pantauan, aksi tersebut dilakukan sekitar lebih kurang 50 orang dari elemen mahasiswa. Mereka mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Bela Rakyat (GMBR).
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menegaskan, aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut berlangsung kondusif. Selain itu Iriawan juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa karena telah melakukan aksi unjuk rasa dengan tertib.
"Alhamdulillah secara situasi kondusif, tidak ada permasalahan. Bahkan yang datang hanya 50 orang, kami mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang tadi melaksanakan kegiatan unjuk rasa dengan tertib," terang Iriawan. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaBentrokan tersebut terjadi ketika massa demonstran merobohkan pagar Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mahasiswa menentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang disampaikan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca Selengkapnya