Gempa bumi picu bertambahnya produksi magma Gunung Agung
Merdeka.com - Aktivitas erupsi Gunung Agung kembali meningkat setelah terjadi gempa tremor hingga overscale terjadi secara menerus dalam beberapa menit, Rabu (6/12). Gempa magmatik dengan kekuatan 4.1 SR tercatat bersumber di 48 kilometer barat laut wilayah Karangasem, berada di kedalam 10 km pada pukul 10.58 WITA.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulakonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syabana mengatakan, bahwa suplai magma saat ini terus tumbuh ke permukaan.
Menurutnya aktivitas tinggi Gunung Agung diindikasikan dengan masih terekamnya kegempaan vulkanik dalam. Yang artinya kata Devy masih ada tekanan berlebih di Gunung Agung.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
Selain gempa vulkanik dalam, Devy menyebut seismograf yang dipasang di sekeliling Gunung Agung juga masih merekam adanya gempa frekuensi rendah yang mengindikasikan terjadinya pertumbuhan lava di permukaan.
Menurutnya, gempa frekuensi rendah terekam masih amat banyak. "Kemarin perekaman gempa low frekuensi terbanyak yakni 44 kali. Sekarang dalam 12 jam terakhir sudah ada 17 gempa low frekuensi, gempa vulkaniknya 11 kali. Salah satu indikasi lain bahwa Gunung Agung masih pada masa kritis," papar dia di Pos Pengamatan Gunung Agung di desa Rendang.
Menurutnya, gempa tektonik lokal yang terekam bukan gempa yang disebabkan oleh pergeseran sesar. "Yang terjadi itu tergantung posisinya di mana. Tapi itu adalah stres yang dilepaskan oleh sesar. Tapi sumber sesarnya sendiri masih dalam kaitannya dengan aktivitas Gunung Agung. Stres itu bisa terbentuk karena adanya tekanan dari magma," jelas dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa itu terjadi hari ini, Sabtu (14/9) pukul 00.19 WIB.
Baca SelengkapnyaEpisenter gempa terletak pada koordinat 7.35 LS dan 106.49 BT
Baca SelengkapnyaHingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut cukup terasa karena terjadi di darat
Baca SelengkapnyaSelain Garut, gempa bumi juga mengguncang Jayapura, Papua.
Baca SelengkapnyaSesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini menurut Pusgen (2017) memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.
Baca SelengkapnyaDilansir dari akun X BMKG, pusat gempa berada di laut 95 km barat daya Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaDemi alasan keamanan dan keselamatan warga otoritas terkait terpaksa memadamkan jaringan listrik di Tagulandang.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut, hingga pukul 18.10 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Baca Selengkapnya