Gempa susulan 7 SR di Lombok terasa keras hingga Denpasar
Merdeka.com - Lombok kembali digoyang gempa berkekuatan 7 skala richter malam ini. Gempa ini dirasakan kuat hingga Denpasar, Bali.
Raditya, seorang warga Renon, Denpasar mengaku gempa dirasakan tiga kali. Yang pertama terasa kencang hingga dia terbangun. Gempa kedua tak begitu besar, yang ketiga cukup keras.
"Jendela dan pintu bergetar semua. Keras gempanya," kata Raditya kepada merdeka.com, Minggu (19/8).
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Merasakan gempa, masyarakat berhamburan keluar rumah. Dia melihat ada beberapa tembok bangunan yang retak.
"Kerusakan tadi dilihat ada beberapa dinding yang retak," ujarnya.
Untuk diketahui, gempa susulan berkekuatan 7,0 SR kembali mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) tepatnya di Lombok Timur. Gempa terjadi pada pukul 21:56 WIB. Gempa susulan ini cukup terasa oleh dirasakan oleh masyarakat, namun tidak berpotensi tsunami.
"Lokasi:8.28 LS,116.71 BT (30 km TimurLaut LOMBOKTIMUR-NTB), Kedalaman: 10 km, tidak berpotensi tsunami," seperti dilansir dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (19/8).
Salah seorang warga di Sunset Road, Bali, Rubens mengatakan, gempa susulan ini cukup terasa. Akibatnya sejumlah warga berhamburan keluar dari rumah.
"Dapat info dari keluarga di sana, Sunset Road terasa lumayan kenceng," ujarnya melalui pesan singkat.
Sebelumnya, gempa susulan dengan kekuatan 6,5 SR yang mengguncang Lombok pada 19/8/2018 pukul 11.06 WIB telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Pusat gempa berada di darat sehingga menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur yang paling dekat pusat gempa.
Berdasarkan data sementara yang dapat dihimpun hingga pukul 21.00 Wita, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, satu orang meninggal dunia akibat kaget saat guncangan keras. Kemudian, satu orang mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa genteng rumah, atas nama Putradi (16) di Karang Anyar Tengak Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum ada laporan kerusakan akibat dua gempa yang terjadi di Tuban hari ini.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.
Baca SelengkapnyaSejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaGempa susulan itu terjadi usai dilanda gempa 4,6 MG di Kabupaten Batang pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa bumi pertama berkekuatan 5,7 magnitudo (update BMKG) mengguncang Banten, Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.
Baca SelengkapnyaAnalisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Baca Selengkapnya