Gerombolan ABG dicokok usai gagal rampok sopir taksi di Tangsel
Merdeka.com - Entah apa yang ada di benak lima bocah ABG berinisial SA (17) IA (14), RL (12), LA (21) A (17), hingga akhirnya nekat merampok seorang sopir taksi, M. Saiful, pada Jumat (12/1) dini hari lalu.
M. Saiful mengemudikan Taksi Express bernomor polisi B 1083 BTF ini lemah tak berdaya, setelah dianiaya para di bagian kepala, wajah, dan tubuhnya.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander, saat itu para pelaku berpura-pura menyewa taksi dan minta diantar dari Pondok Kopi, Jakarta Timur, ke stasiun Jombang, Tangerang Selatan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Kenapa para pelaku melakukan perampokan di Damkar Godean? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa motif aksi itu dilatarbelakangi oleh sakit hati OF terhadap T.
"Sopirnya ini mengaku baru keluar narik, dia pikir ini rezeki bagus karena dapat borongan gede, Rp200 ribu," katanya.
Setibanya di Stasiun Jombang, dua pelaku perempuan turun tetapi tiga pelaku pria justru minta diantarkan ke Graha Raya, Bintaro.
"Dari keterangan korban katanya bakal ditambahkan ongkosnya," ucap dia.
Setibanya di pinggir Jalan Graha Raya, Kelurahan Parigi Lama, Kecamatan Pondok Aren, korban dikeroyok dan dipukuli ketiga pelaku. Korban lemas dan tak berdaya melawan.
Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Pondok Aren, Brigadir Yamin, yang kebetulan melintas melihat aksi pengeroyokan itu. Dia kemudian menangkap satu pelaku, sementara dua orang lainnya kabur.
"Semua pelaku berhasil kami amankan tadi pagi, mereka adalah SA (17) yang ditangkap Brigadir Yamin. IA (14), RL (12), LA (21) kami amankan di Jakarta Timur tadi pagi, dan A (17) di Jakarta Barat," kata Alex.
Dari keterangan sementara, para pelaku hendak merampas harta benda milik korban.
Pelaku SA dan LA sempat menikah secara siri, tetapi berpisah. Keduanya ingin rujuk kembali. Namun, SA butuh uang Rp 6 juta buat menikah.
"Saya butuh uang buat nikah sama LA (21)," kata SA.
Para pelaku berniat melanjutkan perbuatannya, jika aksi pertamanya itu berhasil.
"Kalau ini berhasil kami mau lakukan lagi," ucap dia.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat delik pencurian dengan pemberatan pasal 365 jo 170, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 12 tahun. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Parah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSetelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaAksi berani sopir pikap jadikan mobilnya 'tameng' untuk hentikan peristiwa bacok antar siswa SMA di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca SelengkapnyaAkhir Pelarian Dua Anggota Gengster Sadis yang Bacok Pemuda di Tangerang!
Baca Selengkapnya