Gunung Anak Krakatau Meletus, Muntahkan Abu Setinggi 2 KM
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau kembali meletus dengan tinggi kolom abu yang teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak, Jumat (4/1) pukul 14.21 WIB.
Peringatan yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, kolom abu mengarah ke utara dan timur laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Letusan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 14 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit tujuh detik.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Kapan Gunung Batutara terakhir meletus? Bukti jika pulau tersebut adalah gunung api mulai terkuak ketika terjadinya letusan pada tahun 2007 silam.
-
Apa nama gunung tertinggi di Indonesia? Carstenzs Pyramid atau yang lebih dikenal sebagai Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 mdpl. Gunung satu ini berlokasi di Papua. Bisa dibilang, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Suara dentuman letusan juga terdengar di Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau PVMBG.
Status Gunung Anak Krakatau tetap Siaga atau Level III, dengan rekomendasi masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam lingkar lima kiloeter dari kawah.
Sutopo menyebut Gunung Anak Krakatau meletus beberapa kali. "Telah terjadi erupsi G Anak Krakatau pada 4/1/2019 pukul 09.39 WIB. Tinggi kolom abu teramati 1.500 m di atas puncak. Kolom abu putih hingga kelabu," kata Sutopo melalui akun Twitter.
Gunung Anak Krakatau dari kejauhan kembali meletus pukul 12.03 WIB, dengan tinggi letusan sekitar 1.600 meter.
Bahkan, sepanjang Kamis, Gunung Anak Krakatau telah meletus 37 kali. Pola letusannya hampis sama, yaitu melontarkan lava pijar, abu vulkanik dan pasir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu yang berlokasi di barat laut Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, meletus.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca Selengkapnya"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 2.000 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Jumat (23/2). Gunung itu memuntahkan abu setinggi 500 meter.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Gunung Ibu sudah meletus pada 11 dan 8 Mei 2024 lalu. Letusan baru ini terjadi pada pukul 09:12 WIT dan disertai suara keras dan suara gemuruh.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi Tiga Kilometer
Baca SelengkapnyaErupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terekam di seismograf.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diharapkan mewaspadai potensi banjir lahar hujan
Baca Selengkapnya