Guru Besar UIN Makassar: Jangan Sampai Merusak Kemuliaan Bulan Suci Ramadan
Adanya tindakan yang dapat merusak bulan suci ini, seperti melakukan tindak kekerasan harus dihindari

Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Muammar Bakry mengingatkan pentingnya menjaga kemuliaan Ramadan. Adanya tindakan yang dapat merusak bulan suci ini, seperti melakukan tindak kekerasan harus dihindari.
"Jangan sampai kita sendiri yang merusak kemuliaan bulan suci Ramadan" kata Bakry dalam keterangannya, Rabu (19/3).
Sebagai akademisi dan juga ulama yang menyoroti isu toleransi dan kerukunan antargolongan, Bakry pun berharap agar Ramadan yang bertepatan dengan perayaan Nyepi bisa memberi hikmah bagi semua umat beragama.
"Intinya baik Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Nyepi diharapkan dapat menggugah jiwa spiritual umat beriman untuk berimplikasi positif pada kepedulian sosial mereka. Itulah inti sebenarnya dari kedua hari raya tersebut," ujar Bakry.
Bakry juga mengingatkan pentingnya menghayati peristiwa Nuzulul Quran agar tidak hanya menjadi rutinitas tahunan semata.
Bakry berpendapat, bahwa kepandaian atau kepiawaian secara ritual dalam beragama akan pula meningkatkan kesalehan seorang individu dalam perilaku sosialnya. Sayangnya, masih banyak sekali orang atau kelompok yang mengaku paling beragama, justru sering membuat kegaduhan.
"Jadi tidak ada orang yang ibadahnya bagus tetapi kemudian menampilkan sikap egois. Itu berarti tidak ada pengaruh dan dampak positif dari ibadah tersebut," tuturnya.
Bakry mengatakan, bahwa setiap ibadah, apakah itu haji, salat, zakat, dan lain-lain, harus dilihat dari efek sosial yang bisa dihasilkan.
"Apakah perilaku sosialnya semakin baik atau justru semakin mengganggu orang lain? Hal ini harus dilihat setelah bulan Ramadan berakhir," tandasnya.