Guru SMP di Jombang Diduga Dibunuh, HP Korban Hilang
Merdeka.com - Jenazah Ely Marida (48), guru SMP yang ditemukan tewas berlumur darah di dalam rumahnya, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Jombang, berada di RSUD Jombang untuk diautopsi. Ely diduga kuat merupakan korban perampokan dan pembunuhan.
Sebelum korban ditemukan tewas, penghuni indekos di sebelah rumah korban sempat mendengar keributan di dalam rumah korban. Namun keributan itu tidak berlangsung lama.
Penguni indekos curiga, setelah ada keributan, pintu rumah korban dalam keadaan terbuka dan tidak terkunci. Salah satu penghuni indekos akhirnya masuk ke dalam rumah dan mendapati guru SMPN 1 Perak tersebut tergeletak di lantai belakang dekat tempat mencuci pakaian.
-
Dimana mayat siswi SMP di Palembang ditemukan? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Di mana mayat itu ditemukan? Menurut Fathir lima mayat itu ditemukan pihaknya di sebuah ruangan lantai 15 UNPRI usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Siapa saja korban dari guru SD? “Korbanya dua orang, yakni, kelas satu dan kelas tiga,“ katanya dihubungi merdeka.com.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Di mana mahasiswi itu ditemukan tewas? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
"Korban ditemukan dalam kondisi berlumuran darah, pelipis mata sobek dan sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Kapolsek Perak AKP Untung Sugiarto, Sabtu (21/12).
Di lokasi kejadian yang tidak jauh dari korban tewas, polisi menemukan batu batako yang masih ada bercak darah serta satu pisau dapur. Batu dan pisau tersebut, kini telah diamankan oleh polisi untuk dijadikan barang bukti.
Kapolres Jombang, AKBP Boby Pa'ludin Tambunan mengatakan, barang bukti batu dan pisau yang ditemukan di lokasi kejadian, diduga merupakan alat bantu yang dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
"Korban tergeletak dengan posisi terlentang dan ada darah di bagian kepala. Korban mengalami luka di kepala dan bagian pelipis mata," kata Kapolres.
"Dari kejadian seperti ini, sepertinya korban pencurian dengan kekerasan (perampokan)," sambung Boby.
Kapolres mengatakan, petugas saat ini juga sedang melakukan pemeriksaan dan pendataan barang yang hilang. Dari informasi sementara, kata Kapolres, satu Handphone milik korban hilang.
"Untuk pelaku, sementara belum diketahui. Saat kejadian, korban berada di rumah sendirian," kata mantan Kapolres Bangkalan ini.
Sebelumnya, warga Desa Temuwulan digegerkan dengan tewasnya seorang guru di dalam rumahnya. Saat kejadian, situasi rumah korban dalam keadaan sepi.
Korban korban merupakan seorang guru SMP Negeri 1 Perak, Jombang. Sedangkan suaminya Edy Purnomo (48) guru di SMP Negeri 2 Jombang. Di rumah tersebut, dia tinggal bersama suaminya. Dua anaknya tidak tinggal bersama mereka.
Di samping rumah korban, yang masih dalam satu area, ada indekos yang berjumlah empat kamar. Saat ini, indekos tersebut dihuni tiga orang, sedangkan satu kamar masih dalam keadaan kosong.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga korban menemukan banyaknya kejanggalan dalam kasus tersebut, mulai dari luka lebam serta keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaSempat melapor ke polisi, namun keluarga korban diarahkan ke Denpom I/Bukit Barisan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
MA dijerat Undang Undang Perlindungan Anak dan Kekerasan Seksual. MA terancam hukuman penjara 9 sampai 15 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini sedang dalam penyelidikan polisi. Namun hasilnya belum bisa disampaikan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaSekda Kabupaten Muaro Jambi Budhi Hartono menyalahkan Asniati karena tidak mengurus SK pensiun.
Baca Selengkapnya