Gus Ipul: Isu makar bagian dari dinamika politik
Merdeka.com - Sebelas orang diamankan polisi dengan tuduhan melakukan tindakan makar terhadap pemerintahan. Polisi harus membuktikan sekaligus meyakinkan pada masyarakat tindakan makar itu memang terjadi dan dilakukan para pelaku.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai, isu makar bagian dari dinamika politik yang harus dipahami secara wajar. Harus dipahami juga bahwa persoalan tersebut menyangkut urusan hukum dan politik.
"Kita melihatnya sebagai dinamika politik yang wajar. Jadi memang polisi harus bekerja sebagaimana mestinya. Bahwa ini memang politik, hukum ya politik ya," kata Gus Ipul di Balai Kota Malang, Minggu (4/12).
-
Mengapa aksi Ganjar-Mahfud perlu dimatangkan? Sehingga, dia menyebut aksi yang telah dilakukan oleh Ganjar-Mahfud selama kampanye perlu dimatangkan. Sebab, hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh pasangan nomor lain terutama capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
-
Bagaimana respon Ganjar-Mahfud terhadap kejadian ini? Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Andi Widjajanto menjelaskan terkait insiden pendukung nomor urut tiga Ganjar-Mahfud yang mengacungkan 3 jari saat debat capres, pada Minggu (7/1). Andi mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran pendukung merasa senang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto setuju dengan gagasan Ganjar Pranowo.
-
Apa yang Mahfud MD soroti di Debat Cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Apa strategi Ganjar-Mahfud di Jawa Barat? 'Jawa Barat sudah sangat siap. Bahkan sebelum waktu kampanye resmi dimulai, posko-posko gotong royong sudah dibangun sampai ke pelosok-pelosok,' kata Chico melalui pesan singkat diterima Liputan6.com, Senin (4/12). Menurut dia, seperti wilayah pemenangan lainnya, TPN Ganjar-Mahfud di Jawa Barat terus bergerak secara door to door.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Kenapa DPR apresiasi Jaksa Agung? Komisi III mengapresiasi sikap tegas Jaksa Agung dalam menghadapi oknum Kajari yang ditangkap oleh KPK. Semuanya berlangsung cepat, transparan, tidak gaduh, dan tidak ada upaya beking-membeking sama sekali, luar biasa. Memang harus seperti ini untuk jaga marwah institusi dan kepercayaan masyarakat. Kejagung harus selalu zero tolerance terhadap oknum!
Seperti banyak persoalan politik selama ini, Gus Ipul menyimpan keyakinan akan sebuah solusi yang bisa diterima oleh semua pihak. Indonesia sendiri sebagai negara besar dengan keragamannya, dipastikan akan menghadapi persoalan-persoalan serupa.
"Saya sih masih yakin bahwa nanti yang menyelesaikan waktu. Ini dinamika-dinamika Indonesia, Indonesia ini yang besar, plural, dan memasuki MEA tentu temperaturnya akan meningkat, tetapi dengan modal kebersamaan selama akan ada titik tengah yang bisa diterima semua pihak," jelasnya.
Gus Ipul yang juga menjabat sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menolak untuk berspekulasi tentang ada dan tidaknya tindak makar oleh 11 orang tersebut. Polisi yang harus membuktikan kebenarannya.
"Saya tidak tahu, saya tidak bisa komentar. Saya tidak punya instrumen untuk membuat kesimpulan (makar itu ada atau tidak). Saya tidak punya cukup informasi, yang tahu ya polisi dan teman-teman yang selama ini dianggap makar. Mereka yang paling tahu," katanya.
Kata Gus Ipul, belajar dari berbagai peristiwa di massa lalu, kebenaran-kebenaran yang bersifat politik akan teruji oleh waktu. Waktu yang akan menentukannya.
"Banyak sekali dalam sejarah yang menjadi tahanan politik. Tetapi kita harapkan nanti ada jalan tengahnya," pungkasnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Idrus menilai, lebih baik berdebat keras dalam menentukan calon kepala daerah, daripada bertengkar karena calon yang diusung kalah di pertarungan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi diminta membatasi diri pada kasus-kasus dengan komponen politik yang kuat. Agar tidak dipolitisasi oleh kekuatan lain.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai kemunculan Ganjar dalam tayangan azan bukan merupakan bagian politik identitas
Baca SelengkapnyaGanjar berharap agar politik di Indonesia menjadi dewasa dan perlu adanya penguatan etika dalam berpolitik.
Baca SelengkapnyaBAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.
Baca SelengkapnyaYusril menduga ada penyelundupan hukum dalam putusan tersebut
Baca Selengkapnya