Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gus Ipul: Isu makar bagian dari dinamika politik

Gus Ipul: Isu makar bagian dari dinamika politik Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebelas orang diamankan polisi dengan tuduhan melakukan tindakan makar terhadap pemerintahan. Polisi harus membuktikan sekaligus meyakinkan pada masyarakat tindakan makar itu memang terjadi dan dilakukan para pelaku.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai, isu makar bagian dari dinamika politik yang harus dipahami secara wajar. Harus dipahami juga bahwa persoalan tersebut menyangkut urusan hukum dan politik.

"Kita melihatnya sebagai dinamika politik yang wajar. Jadi memang polisi harus bekerja sebagaimana mestinya. Bahwa ini memang politik, hukum ya politik ya," kata Gus Ipul di Balai Kota Malang, Minggu (4/12).

Orang lain juga bertanya?

Seperti banyak persoalan politik selama ini, Gus Ipul menyimpan keyakinan akan sebuah solusi yang bisa diterima oleh semua pihak. Indonesia sendiri sebagai negara besar dengan keragamannya, dipastikan akan menghadapi persoalan-persoalan serupa.

"Saya sih masih yakin bahwa nanti yang menyelesaikan waktu. Ini dinamika-dinamika Indonesia, Indonesia ini yang besar, plural, dan memasuki MEA tentu temperaturnya akan meningkat, tetapi dengan modal kebersamaan selama akan ada titik tengah yang bisa diterima semua pihak," jelasnya.

Gus Ipul yang juga menjabat sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menolak untuk berspekulasi tentang ada dan tidaknya tindak makar oleh 11 orang tersebut. Polisi yang harus membuktikan kebenarannya.

"Saya tidak tahu, saya tidak bisa komentar. Saya tidak punya instrumen untuk membuat kesimpulan (makar itu ada atau tidak). Saya tidak punya cukup informasi, yang tahu ya polisi dan teman-teman yang selama ini dianggap makar. Mereka yang paling tahu," katanya.

Kata Gus Ipul, belajar dari berbagai peristiwa di massa lalu, kebenaran-kebenaran yang bersifat politik akan teruji oleh waktu. Waktu yang akan menentukannya.

"Banyak sekali dalam sejarah yang menjadi tahanan politik. Tetapi kita harapkan nanti ada jalan tengahnya," pungkasnya.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Idrus Marham Akui Perdebatan di KIM soal Cagub Jakarta, Jabar & Jateng: Daripada Kalah Saling Menyalahkan
Idrus Marham Akui Perdebatan di KIM soal Cagub Jakarta, Jabar & Jateng: Daripada Kalah Saling Menyalahkan

Idrus menilai, lebih baik berdebat keras dalam menentukan calon kepala daerah, daripada bertengkar karena calon yang diusung kalah di pertarungan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UIN Walisongo: Ulama Moderat Lebih Luwes Menyikapi Perbedaan
Guru Besar UIN Walisongo: Ulama Moderat Lebih Luwes Menyikapi Perbedaan

Masyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
‘MK Bukan Cuma Penjaga Konstitusi, Tapi juga Penjaga Demokrasi’
‘MK Bukan Cuma Penjaga Konstitusi, Tapi juga Penjaga Demokrasi’

Mahkamah Konstitusi diminta membatasi diri pada kasus-kasus dengan komponen politik yang kuat. Agar tidak dipolitisasi oleh kekuatan lain.

Baca Selengkapnya
Saran MUI soal Kemunculan Ganjar di Tayangan Azan Magrib Televisi
Saran MUI soal Kemunculan Ganjar di Tayangan Azan Magrib Televisi

PDIP menilai kemunculan Ganjar dalam tayangan azan bukan merupakan bagian politik identitas

Baca Selengkapnya
Singgung Demokrasi, Ganjar: Kadang Kalau Sudah Marah Menyerangnya Pribadi
Singgung Demokrasi, Ganjar: Kadang Kalau Sudah Marah Menyerangnya Pribadi

Ganjar berharap agar politik di Indonesia menjadi dewasa dan perlu adanya penguatan etika dalam berpolitik.

Baca Selengkapnya
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat

BAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Yusril Kritik Putusan MK
VIDEO: Yusril Kritik Putusan MK "Cacat Hukum Serius!"

Yusril menduga ada penyelundupan hukum dalam putusan tersebut

Baca Selengkapnya