Gus Yahya Sebut Pembangunan Universitas NU Yogyakarta Dimulai dari Visi Jokowi
"Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo,” kata Gus Yahya.
Menurut Gus Yahya, Jokowi yang membantu NU lebih siap menghadapi masa depan.
Gus Yahya Sebut Pembangunan Universitas NU Yogyakarta Dimulai dari Visi Jokowi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut pembangunan Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta bermula dari visi pribadi Presiden Joko Widodo.
"Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo,” kata Gus Yahya saat Resepsi Puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-101 di Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (31/1).
Menurut Gus Yahya, Jokowi yang membantu NU lebih siap menghadapi masa depan. Bahkan, kata dia, Jokowi mengembangkan UNU Yogyakarta.
“Beliau bahkan menyumbang secara lebih strategis untuk masa depan dengan mengembangkan UNU Yogyakarta ini menjadi sedemikian rupa," ucap Gus Yahya.
Gus Yahya menyebut Gedung UNU Yogyakarta merupakan wujud lompatan yang seharusnya baru bisa dilihat 50 tahun yang akan datang. Namun dipercepat melalui pembangunan yang tuntas dalam tempo dua tahun.
"Saya kira ini merupakan lompatan lebih dari 50 tahun untuk ukuran universitas NU. Untuk kita semua yang tahu bagaimana rupa UNU Yogyakarta sabelumnya, saya kira setuju dengan saya bahwa ini adalah wajah yang seharusnya 50 tahun lagi baru kita lihat,"
ujar dia, dilansir dari Antara.
merdeka.com
Tidak berhenti di situ, lanjut Gus Yahya, Jokowi juga turut mengajak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk ikut memberikan dukungan lahan kampus.
"Tidak berhenti di situ, Presiden Jokowi juga turut mengajak saudara beliau Yang Mulia Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed untuk membantu UNU Yogyakarta,"
kata dia.
merdeka.com
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed akan menyumbang MBZ College for Future Studies di UNU Yogyakarta yang ‘kickoff’ pembangunannya dilakukan pada Rabu (31/1).
"Ini nanti saya dengar rencananya akan diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat lagi dengan lompatan yang jauh lebih ke depan lagi mungkin 100 tahun yang akan datang," ujar dia.
Karena itu, dalam Resepsi Puncak Harlah Ke-101 NU tersebut, dia mengaku sengaja mengundang pengurus NU serta para kiai dari berbagai wilayah di Indonesia untuk menyaksikan mimpi tentang masa depan namun yang diwujudkan melalui bangunan UNU Yogyakarta.
"Saya perlihatkan gambar mimpi tentang masa depan. Ini sangat penting sekali supaya kita bisa sungguh-sungguh membulatkan tekat untuk mengawal kemenangan Indonesia," kata dia.
Rangkaian Peringatan Harlah Ke-101 NU di Yogyakarta bertajuk ‘Memacu Kinerja Mengawal Kemenangan Indonesia’ telah dibuka dengan istigasah di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Bantul pada Minggu (28/1).
Dilanjutkan Halaqah Nasional tentang Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawir, Krapyak, Yogyakarta, pada Senin (29/1) dan Konferensi Besar (Konbes) NU di lokasi yang sama pada Selasa (30/1).