Hajatan di Takalar Sulsel Berujung Bencana, Puluhan Tamu & Mempelai Wanita Keracunan
Merdeka.com - Puluhan orang di Dusun Balang, Desa Bontomarannu, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar mengalami keracunan diduga dari makanan yang disajikan saat pesta pernikahan. Dari puluhan orang alami keracunan, salah satunya adalah mempelai perempuan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Takalar, Inspektur Satu Asnawi menjelaskan kejadian puluhan warga keracunan diduga usai menyantap jamuan acara pernikahan Kobo Dg Boko di Dusun Balang, Desa Bontomarannu, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Minggu (2/7) malam.
Asnawi mengaku setidaknya ada 22 orang dilarikan ke Puskesmas Bontomarannu dan Bontokassi.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
"Sejumlah tamu undangan, keluarga dan mempelai perempuan yang berjumlah 22 orang mengalami keracunan. Saat ini korban keracunan dilakukan perawatan di Puskesmas Bontomarannu dan Bontokassi," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Senin (3/7).
Atas kejadian tersebut, polisi memeriksa pemilik hajatan Kobo Dg Boko dan berkoordinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Takalar.
Asnawi menambahkan mengumpulkan sampel makanan dan minuman yang dihidangkan.
"Kami bersama Dinkes Takalar melakukan pengujian sampel makanan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan di Makassar," ucapnya.
Sementara Kepala Puskesmas Bontokassi, Hasanuddin menambahkan saat ini merawat puluhan orang diduga akibat keracunan makanan hajatan pernikahan di Dusun Balang, Desa Bonto Marannu, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.
Ia menjelaskan jika warga yang mengalami keracunan makanan tersebut mengalami gejala, seperti pusing dan mual-mual hingga muntah.
"Warga mengalami gejala seperti mual-mual, muntah dan pusing. Sekarang mereka sudah dirawat di Puskesmas," jelasnya.
Hasanuddin membeberkan, jika kebanyakan yang dilarikan ke Puskesmas anak di bawah umur.
"Kebanyakan yang mengalami keracunan anak usianya 10 tahun, balita, dan orang dewasa," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi ada yang merupakan warga Jambi dan Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaSebelumnya disampaikan, bahwa data korban yang meninggal dunia berjumlah 15 orang dan masih dalam pencarian 25 orang.
Baca Selengkapnya13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca Selengkapnya