Hanya Jenderal Tito, Kapolri berani bangkitkan karier Brigjen Raja
Merdeka.com - Promosi Brigadir Jenderal (Brigjen) Raja Erizman menjadi Kepala Divisi Hukum Polri mendapat sorotan. Nama Raja sempat terseret-seret dalam kasus mafia pajak Gayus H Tambunan.
Menjabat Kadivkum bintang di pundak Raja bertambah menjadi dua. Setelah ditendang sebagai Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, nama Raja tenggelam. Selama hampir enam tahun dia masuk 'kotak'.
Pergantian Kapolri dari Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) hingga Jenderal Badrodin Haiti tak juga mengubah nasib Raja. Beberapa kali mutasi pangkatnya tak pernah naik.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Bagaimana Jenderal R Hartono menjadi Kasad? 'Kalau di infanteri kan saingan banyak, sedangkan di kavaleri lebih sedikit. Akhirnya saya dipilih Presiden Soeharto menjadi Kasad pertama dari Kavaleri,' kenang R Hartono.
-
Mengapa Panglima TNI melakukan rotasi jabatan? “Dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis,“ ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil dalam keterangannya, Minggu (27/8).
-
Mengapa Wakapolda Banten dimutasi? Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari proses pembinaan sumber daya manusia, dalam rangka regenerasi yang dilakukan berdasarkan penilaian dan evaluasi dengan mempertimbangkan aspek profesionalitas, komitmen dan integritas.
-
Kenapa Jenderal R Hartono tidak bisa masuk RPKAD? Saat Tingkat III Akademi Militer, R Hartono mengikuti latihan terjun payung. Saat mendarat, ternyata kakinya keseleo hingga bengkak. Dia sampai dirawat di Rumah Sakit Taruna untuk pemulihan.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
Sang 'rising star' pun kian tenggelam. Dia sempat menjadi staf ahli Kapolri era Jenderal BHD. Dua tahun di sana, Raja dipindahkan lagi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sosial Budaya Staf Ahli Kapolri saat itu Jenderal Timur Pradopo. Saat Jenderal Sutarman jadi Kapolri pun tak ada perubahan.
Ganti kepemimpinan ternyata karier Raja masih meredup. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melalui telegram Nomor ST/1847IX/2015 tertanggal 3 September 2015, menempatkan Raja Erizman dari Widya Iswara Mady SespimPolri Lemdikpol menjadi Kasespima Polri Lemdikpol.
Kini, di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian, bintang terang Raja perlahan bersinar. Selama ini tak ada Kapolri yang menaikkan pangkat Raja menjadi inspektur jenderal (Irjen).
"Selama ini tidak satu pun Kapolri berani mengangkat dan menempatkan Raja pada posisi strategis. Dalam era Tito, nama Raja mencuat dan menimbulkan kontroversi," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada merdeka.com, Jumat (7/10).
Padahal sebelumnya, kata Neta, ada perwira menjadi kontroversi seperti
Kapolda Riau, Brigjen Supriyanto dan Wakapolda Lampung Kombes Krishna Murti langsung dicopot Tito dari jabatannya. Untuk itu Neta menyarankan Kapolri menjelaskan alasannya ke publik.
"Sehingga tidak muncul kontroversi. Mutasi ini akan meyakinkan publik bahwa dalam rangka mendorong profesionalisme Polri," tuturnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan penunjukan Raja sudah sesuai aturan di institusi Polri. Dia menegaskan, Korps Bhayangkara tidak akan mematikan karier anggotanya.
"Di Polri ada aturan-aturan, orang yang pernah berbuat masalah di masa lalu kita enggak matikan kariernya," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/10).
Tito yakin jika mantan Kapolres Depok itu bakal memperbaiki citranya yang buruk. Bahkan, dia yakin jika Raja bisa bangkit dan mengerjakan semua tugas dengan baik.
"Mungkin dia akan bangkit lebih cepat perbaiki citranya. Kode etik, pidana, kalau sudah selesai sanksi hukumannya akan dilakukan pemutihan dan akan siap berkompetisi lagi," ujar dia.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini pun mencontohkan salah satu kasus anggota Polri yang pernah menembak orang. Setelah menjalani masa hukuman, anggota tersebut bisa memperbaiki diri dan bekerja lebih baik.
"Pernah ada di Densus, ada yang pernah nembak orang, masuk penjara. Setelah dihukum, dia terpacu untuk memperbaiki diri," pungkas Tito.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria kelahiran 24 Juli 1958 masih tampak gagah dan sehat.
Baca SelengkapnyaKarir jebolan Akpol 1996 ini terbilang moncer, sejumlah posisi strategis pernah dijabat
Baca SelengkapnyaDirinya harus kehilangan tangan kanannya karena luka membuat bagian tubuhnya tersebut membusuk dan harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaPelantikan Brigjen Dwi Irianto berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Mutasi Nomor: ST/759/IV/KEP./2024 tanggal 26 April 2024.
Baca SelengkapnyaInilah sosok polisi pemilik balok 3 di pundak yang kini bertabur bintang dan paling disegani di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerikut empat anggota kepolisian yang masih berpangkat Kombes teman seangkatan Kapolri.
Baca SelengkapnyaPolisi ini pernah memiliki senior yang mendoakannya tak jadi Kapolsek Lubuk Batu Jaya saat masih sama-sama Bintara. Namun kini yang terjadi justru sebaliknya.
Baca SelengkapnyaSosok dua jenderal TNI Angkatan Darat yang pernah jadi Panglima TNI tanpa pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Baca Selengkapnya