Hasil Pemeriksaan, Polisi Tidak Temukan Bekas Kekerasan pada Paskibra Aurel
Merdeka.com - Polres kota Tangerang Selatan memastikan tidak ada tanda bekas kekerasan pada jenazah Aurellia Qurratu Aini (16), calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Kota Tangerang Selatan.
"Terhadap kondisi almarhum sakit sampai meninggalnya, termasuk keterangan dokter dan perawat yang diberikan sama. Tidak ada bekas-bekas kekerasan yang nampak di tubuh almarhumah," tandas kata Kapolresta Tangsel AKBP Ferdy Irawan saat memberikan keterangan kepada wartawan, didampingi Wali Kota Airin Rachmi Diany, Ketua LPAI Seto Mulyadi dan Komisioner KPAI Jasra Putra, Selasa (13/8).
Ferdy menuturkan, korban sebelum mengikuti pelatihan Capaska, dalam kondisi sehat. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya bukti hasil pemeriksaan medis oleh tim Dinkes Paskibra Tangsel.
-
Siapa yang bertugas sebagai Paskibraka di Jakarta Selatan? Betul, perhatian banyak orang tertuju pada Dhofin ketika ia diangkat menjadi anggota Paskibraka Kota Jakarta Selatan.
-
Apa yang unik dari penguburan gadis itu? Analisis baru mengungkapkan, gadis tersebut dikubur dengan wajah yang menghadap kebawah serta pergelangan kaki yang terikat.
-
Bagaimana cara komunitas memastikan gadis itu tidak bangkit dari kubur? Selain dikubur dengan wajah menghadap ke bawah di perbatasan, posisi pergelangan kakinya menunjukkan bahwa kemungkinan mereka diikat bersama,“ jelas Walker dalam pernyataan yang dirilis Senin (14/8). “Ini menunjukkan bahwa komunitas mengambil tindakan ekstra untuk memastikan dia tidak dapat 'kembali' dari kubur.
-
Di mana kerangka prajurit ditemukan? Kerangka ini ditemukan di pemakaman abad ke-7 di sebuah desa di Hungaria.
-
Dimana Arlida Putri berziarah? Penyanyi yang populer dengan julukan 'Ratu Nyoh' ini mengunjungi makam ayahnya yang terletak di Karang Tembok, Surabaya.
-
Dimana kerangka gadis itu ditemukan? Arkeolog menemukan kerangka seorang gadis berusia 15 tahun yang dikubur secara tidak lazim pada tahun 680-880 di desa Conington, Cambridgeshire, Inggris.
"Pertama kondisi almarhum pada waktu mengikuti pelatihan dalam keadaan sehat, dinyatakan dari adanya hasil pemeriksaan kesehatan oleh Dinkes," tandas Ferdy.
Aurel merupakan pelajar kelas 12 SMA Al Azhar BSD. Selama masa pelatihan tanggal 9 sampai 31 Juli, dilatih oleh Purna Paskibraka Tangsel.
"Bahwa almarhumah melaksanakan pelatihan Paskibra dilatih oleh PPI yang ditunjuk Pemkot. Keterangan pelatih senior PPI, menyebutkan pola pelatihan yang diberikan ada latihan meningkatkan disiplin mereka dalam hal baris berbaris," ucapnya.
Pada proses penyelidikan selama 12 hari sejak meninggalnya Aurel, polisi telah memeriksa 30 orang yang terlibat dalam pelatihan Capaska tingkat Tangsel, di antaranya adalah pelatih PPI dan rekan-rekan Aurel yang menjadi peserta.
"Dapat kami tegaskan sekali lagi, Dari hasil penyelidikan yang dilakukan Kita belum menemukan aksi penganiayaan dan tindakan kekerasan yang dialami almarhumah," ucap dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi merampungkan serangkaian proses penyelidikan terkait kasus penemuan jasad inisial CHR (16).
Baca SelengkapnyaPolisi periksa ponsel anak perwira TNI yang tewas terbakar.
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan hasil visum et repertum yang dilakukan RS Polri Kramat Jati menemukan adanya fakta penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaMeski sempat diamankan, Kapolda pastikan belasa remaja itu tidak mengalami luka serius.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaTerkait kepemilikan sebilah pisau itu, menurutnya belum bisa diidentifikasi karena kebetulan ditemukan di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaKorban yang belakangan diketahui inisial AK (17) ditemukan di depan rumah warga di Alang-Alang Lebar Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini masih menyelidiki kasus penculikan disertai pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaKoordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaPisau itu salah satu barang bukti ditemukan polisi saat menggelar olah TKP kematian anak perwira TNI di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Baca SelengkapnyaLaporan itu karena dugaan kuat KPAI tentang adanya unsur pelanggaran undang-undang tentang perlindungan anak oleh pihak kepolisian.
Baca Selengkapnya