Hatta Rajasa punya koleksi batik berusia 100 tahun

Merdeka.com - Dalam satu pekan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku bangga mengenakan batik sebagai pakaian kerjanya. Busana khas Tanah Air ini sering dia pakai paling selama tiga hari selama satu pekan, terutama pada Jumat. Hatta juga mengaku punya koleksi batik yang usianya sudah 100 tahun.

"Saya sungguh bangga memakai batik. Dalam satu minggu, lebih dari 3 hari pakai batik. Yang wajib itu Jumat, itu wajib pakai ke kantor," kata Hatta di Istana Negara, Selasa (2/10).

Selain Jumat, Hatta mengaku sering mengenakannya setiap hari Senin hingga Rabu. Sedangkan, pada akhir pekan, dia terkadang memakainya jika mengikuti acara tertentu dari keluarga maupun rekan kerjanya.

Dari sejumlah batik, dia mengaku mengoleksi banyak busana batik dari seluruh Indonesia, terutama batik khas Solo, Yogyakarta, Pekalongan dan Madura. "Saya mengoleksi batik, hampir semua batik ada. Dan batik Palembang juga bagus," ucapnya singkat.

Menurut Hatta, batik merupakan kekayaan bangsa yang harus dikukuhkan dan dilestarikan oleh seluruh komponen bangsa. Jika tidak, bukan tidak mungkin Unesco akan mencabutnya dari warisan budaya dunia dalam waktu dekat.

Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan unit-unit usaha kecil yang memproduksi batik dengan cara menggunakannya dalam berbagai kesempatan. Dengan begitu, kualitas dan kuantitas batik Tanah Air dapat berkembang dan maju pesat sesuai dengan harapan semua pihak.

Kini, hak paten terhadap pakaian ini sudah cukup baik di bandingkan tahun-tahun sebelumnya, hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya pasar batik di Nusantara. Tak sampai di situ, batik juga sudah menjadi pakaian resmi dalam beberapa kegiatan resmi atau hajatan tertentu.

"Sebelum (ditetapkan) hari batik sudah meningkat. Ditambah lagi, tanggal 2 jadi hari batik semakin digemari," katanya.

Selain lama menggunakan batik, Hatta mengaku mendapatkan kain yang akan dijahit menjadi batik itu dari istri dan ibu kandungnya. Dari segi usia, kain itu usianya sudah sangat tua dan memiliki desain yang sangat bagus sehingga dia menjadikannya sebagai bagian dari koleksinya.

"Saking tuanya saya enggak berani pakai. Karena saking tuanya dan bagus sekali. (Umurnya) mungkin 100 tahun dan saya masukkan ke peti, itu batik yang belum dipotong, belum dijahit," ujarnya. (mdk/has)