Hendropriyono ingatkan pentingnya platform perang berbasis teknologi bagi taruna
Merdeka.com - Sejumlah alumni Akademi Militer Nasional (AMN) angkatan 1967 pagi hari ini menghadiri acara 'Reuni Emas' yang digelar di Gedung Wijayakusuma, Ceger, Jakarta Timur. Sekitar 400 tamu undangan hadir di acara yang diinisiasi oleh Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ini. Tampak juga sejumlah tokoh militer, seperti Try Sutrisno, TB Silalahi, dan Agum Gumelar.
Hendropriyono mengatakan, Reuni Emas kali ini digelar untuk menjalin tali silaturahmi antar alumni Akmil. Kebersamaan perlu untuk terus dipelihara, karena dengan kebersamaan dan kekompakan, sehingga akan mampu mewujudkan persatuan di antara para Alumni dan Almamater sebagai sebuah ikatan kesatuan yang kokoh dan kuat.
"Tentu, selain itu, dengan bertemu juga bisa kembali mengupas masa lalu, masa yang tidak akan terlupakan, suatu masa yang penuh dengan suka dan duka dalam mewujudkan cita-cita pengabdian," katanya saat memberi sambutan, Jakarta, Sabtu (11/11).
-
Bagaimana Panglima TNI memperkuat hubungan pertahanan? Di bawah kepemimpinan Jenderal TNI Agus Subiyanto, kedua angkatan bersenjata memperluas interaksi profesional dan hubungan antar masyarakat melalui kunjungan tingkat tinggi secara berkala, mengikuti kursus, pertukaran profesional, dan latihan bilateral dan multilateral.
-
Apa kekuatan utama TNI? Situs pemeringkat kekuatan militer Global Fire Power (GFP) menaikkan peringkat TNI menjadi tentara ke-13 terkuat di dunia.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa tugas utama TNI? Tugas pokok TNI dibagi 2(dua) yaitu: operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menunjukkan tanggung jawab mereka? Jadi image-image yang negatif tentang daerah kita mari kita buktikan dengan hal yang positif yang bisa kita lakukan selama kita selama kita berada di daerah perantauan ini. Tunjukkan kita bisa menjadi anak rantau yang bertanggung jawab,' imbuh Edward.
Dia menyebutkan, total Alumni AMN 1967 berjumlah 203 orang, di mana sebanyak 102 orang telah meninggal, di antaranya saat menjalankan tugas. Untuk itu, kemudian diputar sebuah video yang menampilkan saat para alumni menjalani pendidikan Akmil di Magelang. Salah satu yang membanggakan para alumni sebagaimana disebut dalam video yakni, pada tahun 1967 itulah integrasi Akabri dilakukan.
Di sela-sela acara, Hendropriyono meminta akademi militer mempersiapkan taruna yang memiliki kompetensi lengkap di abad teknologi informasi yang menghadirkan ancaman terhadap keamanan nasional. Ancaman yang tidak lagi konvensional. Kompetensi lengkap tersebut, menurutnya, harus dibangun di atas platform perang berbasis teknologi informasi.
"Siapa yang lebih menguasai informasi, dialah yang menang," tegasnya.
Kepada taruna juga harus dipahamkan, bahwa di dalam perang berbasis teknologi informasi ini, strategi yang dipilih lebih bersifat psikologis, dengan sasaran berupa menghentikan semangat atau kemauan lawan untuk terus bertempur.
Karena itu, menurut Hendropriyono, TNI masa depan adalah tentara profesional yang semakin terampil menjalankan fungsi pertahanan dalam lanskap peperangan baru. Oleh karena itu, TNI harus lebih dekat dengan rakyat untuk menggalang kekuatan semesta, sehingga strategi hybrid bisa diterapkan secara kenyal, terkoordinasi dan terpadu.
Lebih lanjut, Hendropriyono mengatakan, tujuan perang adalah menguasai peradaban lawan, yang menyangkut ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan. Namun, ada prinsip yang harus dipegang teguh, bahwa keputusan perang merupakan keputusan politik yang bersifat multidimensi.
Acara Reuni Emas Alumni AMN 1967 dihadiri Wakil Presiden RI ke-6 Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno, yang pernah menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 (1988-1993). Selain Try Sutrisno, tampak hadir Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar (Alumni AMN 1969), yang pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong.
Dari alumni AMN 67 yang menonjol, hadir Letjen TNI (Purn.) Farid Zainuddin, mantan Kepala Badan Intelijen ABRI (BIA) pada 1996, menggantikan Mayjen Syamsir Siregar. Acara reuni yang diketuai Pangdam Tanjungpura Mayjend Andhika Perkasa ini makin hangat dengan hiburan lawak yang menampilkan Cak Lontong, Akbar dan Tatok. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan
Baca SelengkapnyaDengan dinamika geopolitik dunia yang semakin kompleks, Puan menyebut, tugas TNI akan semakin berat.
Baca SelengkapnyaHadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap kepada seluruh perwira TNI dan Polri menjadi sosok yang unggul hingga profesional
Baca Selengkapnya"Tidak boleh ada lagi prajurit yang buta digital, menyebarkan hoaks, membocorkan rahasia negara."
Baca SelengkapnyaPengetahuan literasi digital menjadi sangat penting bagi semua pengguna internet, utamanya kepada para prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaPengembangan dalam bidang pertahanan tidak hanya terbatas pada pelatihan fisik, melainkan juga digitalisasi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan agar taruna dan tarun giat belajar agar kelak menjadi personel TNI yang dapat diandalkan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo alias Jokowi memerintahkan TNI untuk membentuk Angkatan Siber.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan TNI dan Polri harus menjadi garda terdepan untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia
Baca Selengkapnya