Hujan deras mengguyur 2 ribuan demonstran 4 November di Banyumas
Merdeka.com - Sekitar dua ribuan anggota Forum Umat Islam (FUI) Banyumas melakukan unjuk rasa Aksi Bela Islam II, Jumat (4/11). Demonstrasi yang dimulai setelah melaksanakan salat Jumat tersebut diikuti berbagai elemen massa Islam yang ada di Purwokerto dan sekitarnya.
Setelah salat Jumat, satu per satu organisasi massa dan kelompok Islam lainnya bergabung di tengah Alun-Alun Purwokerto. Dari data yang ada, elemen tersebut terdiri dari organisasi Al-Irsyad, Indonesia Islamic Business Forum (IIBF), Laskar Masjid Fatimatuzahra (Mafaza), Gema Pembebasan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ponpes Zam-Zam Cilongok, Ponpes Nurul Huda Purbalingga dan beberapa elemen lainnya berkumpul untuk menuntut penuntasan kasus dugaan penistaan Alquran yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Terlihat berbagai warga berbagai kalangan berdatangan mulai dari anak-anak, pelajar, mahasiswa, pekerja profesional hingga orang tua perlahan menyemut di Alun-alun Purwokerto. Dalam aksi tersebut, mereka membawa puluhan poster yang bertuliskan "Penjarakan Ahok", "Junjung Tinggi Keadilan Adili Ahok", "Penjarakan Si Ahok Penistas Islam", "Tangkap Ahok", "Adili Penista Agama" dan beberapa tulisan lainnya.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
Setelah berkumpul di tengah Alun-Alun Purwokerto, sekitar pukul 13.30 WIB, massa yang dikoordinatori Fuad Sirajuddin Yahya dari perwakilan IIBF bergerak menuju Mapolres Banyumas. Awan mendung yang menaungi langit Purwokerto tak membuat massa berkurang.
"Kami meminta agar Ahok dipenjarakan," katanya saat berorasi di hadapan massa.
Dalam perjalanan menuju mapolres, hujan deras mengguyur areal Purwokerto sehingga membuat peserta aksi kebasahan. Meski begitu, massa tetap berjalan. Selama perjalanan, massa mendapatkan pengawalan dari anggota Polres Banyumas, bahkan di beberapa titik perjalanan disediakan air minuman kemasan untuk peserta aksi.
Selama perjalanan, beberapa ruas perjalanan mengalami kemacetan karena satu ruas jalan ditutup untuk memfasilitasi massa aksi yang berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, yel-yel dan lagu-lagu sindiran terhadap Ahok bergema dan membuat masyarakat yang berada di jalur aksi menonton aksi tersebut.
Setelah sampai di Mapolres, massa kemudian melanjutkan dengan melaksanakan salat asar dan setelah itu kembali melakukan orasi di Markas Polres Banyumas. Massa FUI Banyumas kemudian membacakan petisi FUI Banyumas. Dalam petisi yang dibacakan Fuad, FUI Banyumas menyatakan mengutuk keras terhadap isi pidato dan pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu.
Dalam beberapa poin selanjutnya, FUI Banyumas meminta Kapolri untuk segera melakukan penyidikan terhadap kasus hukum Ahok yang dinilai telah melakukan penistaan agama dalam tempo 7x24 jam, terhitung mulai Jumat (4/11).
"Manakala, selama 7x24 jam tidak dilakukan penangkapan dan penyelidikan (kepada Ahok), maka kami FUI Banyumas akan mendatangi dan menuntut pihak kepolisian dengan massa yang lebih banyak lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar gidion Arif Setyawan yang menyambut massa aksi mengatakan akan menyampaikan permintaan FUI Banyumas.
"Sesuai dengan yang disampaikan beberapa waktu lalu, Kapolri akan tindaklanjuti kasus ini sesuai dengan yang disampaikan di televisi. Kami (Polri) akan komit melakukan penegakan hukum," katanya yang didampingi Komandan Kodim 0701/Banyumas Letnan Kolonel Erwin Ekagita Yuwana.
Erwin sendiri mengapresiasi aksi damai yang dilakukan massa FUI Banyumas yang berlangsung damai tanpa ada gangguan selama demo. Setelah itu, massa membubarkan diri dan kembali pulang. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaPersonel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024) berlangsung ricuh. Dua kubu massa saling melempar batu dan botol air.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaAnggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaPolri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca Selengkapnya