Hujan Diprediksi Masih Turun Saat Arus Mudik, Pemudik via Jalur Selatan Waspada Longsor di Limbangan
Kawasan Limbangan memang kerap longsor saat musim hujan. Peristiwa teranyar terjadi di wilayah Cijolang pada Kamis, 13 Maret 2025 kemarin.

Jalur selatan Jawa via Limbangan, Garut menjadi salah satu jalan favorit pemudik yang melakukan perjalanan pulang ke kampung halamannya. Namun ancaman longsor di jalur itu wajib diwaspadai.
Kawasan Limbangan memang kerap longsor saat musim hujan. Peristiwa teranyar terjadi di wilayah Cijolang pada Kamis, 13 Maret 2025 dan menutup setengah badan jalan sepanjang 15 meter dengan ketinggian tanah 1 mater.
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya antrean kendaraan selama beberapa jam karena kendaraan harus melintasi jalan yang tertutupi longsor secara bergantian.
Mengantisipasi kejadian serupa selama musim mudik, polisi menyiagakan alat berat di sekitar lokasi. Tujuannya, andai kata peristiwa alam itu terjadi, bisa segera ditangani.
"Mengantisipasi potensi longsor di jalur mudik, Polres Garut bersama instansi terkait telah menyiapkan alat berat di beberapa titik rawan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan evakuasi cepat jika terjadi longsor yang menghambat arus lalu lintas atau membahayakan pengguna jalan," kata Kapolres Garut, AKBP Mochamas Fajar Gemilang.
Diakui Fajar, wilayah Cijolang yang longsor kemarin mendapat perhatian khusus selama musim mudik dan balik. Petugas akan bergerak cepat jangan sampai ada penutupan jalan karena material longsor.
"Kami telah menempatkan alat berat di beberapa kawasan rawan, sehingga jika terjadi longsor, petugas bisa langsung mengevakuasi material maupun korban secara cepat,” ujarnya.
Fajar menjelaskan bahwa menjelang musim mudik 2025 pihaknya bersama Polda Jawa Barat dan Dinas Perhubungan telah melalukan survey kesiapan jalur. Jalur yang disurvey adalah Nasional, Provinsi, hingga Kabupaten.
"Yang dicek termasuk titik-titik rawan kemacetan serta trouble spot yang berpotensi menimbulkan permasalahan lalu lintas. Jika ditemukan adanya kepadatan atau hambatan, kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi secepatnya," jelasnya.
Hasil survey menunjukan ada beberapa titik jalan kurang baik termasuk kondisi penerang jalan umum (PJU) yang belum memadai.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian terkait untuk perbaikan infrastruktur. Selain itu, penerangan jalan dan penunjuk arah, baik di jalur nasional maupun kabupaten, juga masih menjadi perhatian agar pemudik bisa berkendara dengan aman," katanya.
“Mulai sekarang PJU sudah dalam proses persiapan, dan H-10 sebelum Lebaran semuanya akan difinalisasi, sehingga jalur mudik bisa dilintasi dengan aman, terutama pada malam hari,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi menjelang dan selama periode Idulfitri 1446 H.
Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menambahkah, antisipasi dini terhadap hujan lebat, banjir, gelombang tinggi, hingga pasang maksimum di wilayah pesisir harus terus dilakukan.
“Cuaca ekstrem masih bisa terjadi hingga awal April, terutama saat arus mudik dan arus balik Lebaran. Intensitas hujan di sejumlah wilayah diperkirakan masih tinggi, bahkan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor,” ujar Dwikorita dikutip dari situs BMKG, Rabu (12/3).
BMKG mencatat, meski pada bulan April diprediksi sudah memasuki masa transisi menuju musim kemarau, curah hujan masih cukup tinggi di beberapa wilayah.
Khusus pada 10 hari pertama April di mana bertepatan dengan arus balik Lebaran hujan lebat berdurasi singkat tetap berpotensi terjadi. Terutama di wilayah pesisir dan daerah rawan longsor.