Hujan sejak malam, puluhan rumah di Banyumas dihempas banjir bandang
Merdeka.com - Hujan deras yang terjadi sejak Jumat (16/9) malam menyebabkan terjadinya banjir bandang di wilayah Sumpiuh Banyumas Jawa Tengah pada Sabtu (17/9) pagi. Dari informasi yang dihimpun, setidaknya puluhan rumah terendam banjir akibat luapan Sungai Reja yang berada di dekat permukiman penduduk di Desa Karanggedang.
Kepala Desa (Kades) Karanggedang, Andri Kusmayadi mengatakan banjir terjadi akibat luapan air dari Sungai Reja yang terjadi sejak Sabtu (17/9) dini hari. Dia mengemukakan, banjir bandang tersebut sempat membuat warga panik karena ketinggiannya mencapai 40 centimeter di dalam rumah. "Banjirnya cukup deras, karena airnya mengalir dari sungai. Puncak banjirnya terjadi sekitar pukul 00.00 sampai 03.00 WIB," jelasnya, Sabtu (17/9).
Dari data yang dihimpun sementara, Andri mengatakan sedikitnya 76 rumah terendam banjir. Bahkan, menurutnya, adanya satu bagian rumah warga yang akhir dijebol agar tidak menghalangi jalannya air. "Kalau tidak dijebol, dikhawatirkan akan merobohkan rumahnya. Tadi malam, pihak kecamatan dan Polsek (Sumpiuh) sudah menengok dan pagi ini BPBD Banyumas sedang melakukan assesment," ujarnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
Dikemukakan Andri, saat menghadapi musim hujan, biasanya warga bersama-sama melakukan kerja bakti untuk peninggian tanggul darurat atau kebersihan lingkungan. Namun, pada saat ini, kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan karena ada pengerjaan proyek tanggul di sekitar Sungai Reja. Akibatnya, air sungai yang bisa tertahan tanggul jadi langsung mengarah ke permukiman.
"Jadi karena ada proyek otomatis tanggulnya harus dibuka, sehingga kami tidak bisa melakukan peninggian tanggul. Soalnya, percuma juga kalau ditanggul karena ada keluar masuk alat berat proyek," ucapnya.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya hanya bisa berharap proyek berjalan lebih cepat karena kondisi cuaca saat ini yang sudah memasuki musim penghujan dan dikhawatirkan akan terjadi peristiwa serupa ke depannya. "Kami hanya bisa berharap, proyek penanggulan bisa dilakukan lebih cepat dan menyeluruh agar tidak lagi ada banjir yang terjadi di permukiman kami," ucapnya.
Sementara itu dari wilayah Lumbir, Banyumas dilaporkan longsor terjadi pada Sabtu (17/9) pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Akibatnya, jalan rabat beton yang berada di belakang rumah salah satu warga rusak dan mengancam rumah tersebut. Longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak malam hari.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaDasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca Selengkapnya