IDI Ungkap Strategi Perbaikan Sistem Kesehatan Nasional di Masa Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Muhammad Adib Khumaidi mengungkapkan, ada 4 pokok permasalahan dalam sistem kesehatan nasional (SKN) di masa pandemi Covid-19 saat ini. Keempat pokok permasalahan itu antara lain belum kuat dan sinerginya regulasi tentang SKN, ketidaksiapan SKN dalam hadapi situasi pandemi Covid-19, ketergantungan industri dan teknologi kesehatan pada luar negeri dan ketidaksiapan/kurangnya kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam hadapi situasi pandemi.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, dia menerangkan, ada 4 strategi utama untuk mendorong perbaikan SKN. Yaitu dengan memperkuat sinergitas regulasi tentang SKN, menyiapkan SKN, memperkuat industri dan teknologi kesehatan, dan memperkuat kesadaran serta kepatuhan masyarakat.
"Memperkuat sinergitas regulasi tentang sistem kesehatan nasional (dilakukan dengan) mempercepat RUU, menerapkan prinsip dasar penanganan Covid yang harus diikuti dan diterjemahkan oleh setiap kementerian dan lembaga, pemda dan instansi terkait. Kemudian mengatur kewenangan pengawasan yang lebih jelas untuk melakukan kontrol," kata Adib pada siaran langsung di akun Youtube Kalta Bina Insani pada Kamis (22/10).
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Apa tujuan Kemenkes menerapkan KRIS? Dalam aturan KRIS ini, satu kamar maksimal diisi oleh 4 orang. Beda sebelum ada KRIS dimana pasien kelas III BPJS untuk satu ruangan bisa diisi oleh 5-7 orang. Hal inilah yang dikhawatirkan akan ada penurunan tempat tidur.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana cara meningkatkan sanitasi dan air bersih? Meningkatkan akses dan kualitas sanitasi serta air bersih agar masyarakat tidak hanya mendapatkan air minum yang aman, tetapi juga memiliki lingkungan yang mendukung kesehatan.
Selain memperkuat sinergi dari regulasi, penyiapan sistem SKN juga penting dilakukan di masa pandemi. Salah satu bentuk nyata dari persiapan sistem SKN adalah dengan melakukan revitalisasi puskesmas atau mengembalikan fungsi dasar dari puskesmas.
"Ini menjadi PR buat kita. Karena puskesmas lebih banyak aktivitasnya adalah pusat pelayanan kesehatan tapi bukan pusat kesehatan masyarakatnya. Sehingga perlu untuk kemudian revitalisasi puskesmas untuk peran-peran promotif dan edukasi kepada masyarakat," terangnya.
Strategi berikutnya adalah dengan memperkuat industri dan teknologi kesehatan. Penguatan dalam industri dan teknologi kesehatan dapat dilakukan dengan membangun dan mengembangkan industri kimia dasar, mempercepat transfer teknologi di bidang kesehatan, mempercepat pusat-pusat penelitian dan pengembangan sebagai prioritas nasional, dan lain-lain.
Strategi terakhir adalah dengan memperkuat kesadaran dan kepatuhan masyarakat mengenai kondisi pandemi saat ini.
"Gerakan masyarakat sehat itu bukan lagi menjadi sebuah jargon saja, bukan hanya menjadi program saja, tapi harus menjadi sebuah habit, menjadi sebuah adaptasi kebiasaan baru yang harus dilakukan masyarakat saat ini, dan ke depan. Karena di saat pandemi Covid ini, upaya-upaya untuk melakukan sebuah adaptasi untuk setiap aktivitas kehidupan sangat penting," tutupnya.
Reporter magang: Maria Brigitta Jennifer
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posyandu sebagai pos pelayanan terpadu diharapkan tidak hanya melayani bidang kesehatan masyarakat, tetapi juga meliputi bidang lainnya yang dibutuhkan masyarak
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaJambore Kader diselenggarakan sebagai puncak pembinaan teknis berupa ajang apresiasi bagi kader yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan.
Baca SelengkapnyaKominfo telah menyediakan fasilitas pencadangan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 1 yang berada di Serpong dan PDNS 2 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Baca SelengkapnyaGhufron mengatakan, kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan rumah sakit saat ini sudah terjalin sangat baik.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Dinkes Cilegon Rully Kusumawardhany.
Baca SelengkapnyaPinjaman itu untuk memperbaiki fasilitas perawatan kesehatan primer dan laboratorium kesehatan.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini mencakup inisiatif untuk mendorong industri farmasi, meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan,
Baca SelengkapnyaTri Tito Karnavian menekankan, pentingnya pelaksanaan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai konsep baru Posyandu.
Baca Selengkapnya