Indikator: 62,3% Warga Cukup Puas Penanganan Covid-19 oleh Pemerintah
Merdeka.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia mencatat, 62,3 persen masyarakat Indonesia merasa cukup puas terhadap kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Sementara 3,4 persen mengaku sangat puas terhadap kinerja pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
"Kepuasan publik terhadap pengelolaan Covid-19 oleh pemerintah pusat cukup baik mencapai total 65,7 persen baik yang cukup puas dan sangat puas. Meskipun kalau di Twitter sepertinya banyak yang tidak puas, tapi kalau ditanya kepada warga secara umum itu sebagian besar puas terhadap penanganan Covid-19," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, dalam rilis survei bertajuk Persepsi Ekonomi dan Politik Jelang Lebaran, Selasa (4/5).
Sedangkan, jumlah masyarakat yang mengaku kurang puas terhadap upaya penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah mencapai 29,8 persen. Lalu, sebanyak 2,8 persen masyarakat mengaku tidak puas sama sekali terhadap kinerja pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Dan 1,7 persen masyarakat memilih untuk tidak menjawab.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
Hasil survei juga mencatat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 di tanah air terhitung menggembirakan. Di mana 61,8 persen masyarakat mengaku puas terhadap kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam memerangi pandemi Covid-19, sedangkan yang merasa sangat puas mencapai 5,5 persen.
"Jadi, kalau ditanyakan kepuasan terhadap presiden dalam menangani wabah Covid-19, 67,3 persen mengaku puas dan cukup puas," tekannya.
Sementara jumlah masyarakat yang mengaku kurang puas terhadap upaya Presiden Jokowi dalam penanganan pandemi Covid-19 sebesar 27,2 persen. Kemudian, sebanyak 3,9 persen masyarakat mengaku tidak puas sama sekali terhadap kinerja pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Serta 1,6 persen masyarakat memilih untuk tidak menjawab.
Kinerja Menkes
Selain itu, survei mencatat 44,4 persen masyarakat cukup percaya terhadap kinerja Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam menangani covid-19. Bahkan, persentase yang ditorehkan Menkes Budi disebutkan lebih ketimbang Menkes sebelumnya yakni Terawan Putranto.
"Menariknya kebetulan waktu (survei sebelumnya) kita tanyakan yang percaya Menkes Terawan relatif kecil. Jadi, ada peningkatan kepercayaan di Pak Budi," bebernya.
Kendati demikian, dia meminta, Menkes Budi untuk tidak cepat berpuas diri atas perolehan hasil survei yang lebih baik ketimbang Menkes sebelumnya. Menyusul, tingkat kepuasan publik masih di bawah 50 persen.
"Mungkin ini ada kaitannya dengan banyak hal, termasuk vaksinasi harus bisa di genjot lebih kencang. Khususnya vaksinasi kelompok lansia yang porsinya masih sedikit," tutupnya.
Perlu diketahui, Survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 13-17 April 2021. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak. Dengan tingkat kekeliruan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Charta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaPenilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaApabila dirinci sebanyak 17,4 persen responden merasa sangat puas dan 69,1 persen responden cukup puas.
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaTingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja Jokowi terus mengalami kenaikan. Sebelumnya berada di angka 71,6 persen pada survei November 2023.
Baca SelengkapnyaSebanyak 76,2 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Jokowi, meski belakangan banyak diterpa isu negatif.
Baca Selengkapnya76,2 persen publik puas dengan kinerja Jokowi. 14,1 persen di antaranya merasa sangat puas.
Baca SelengkapnyaMayoritas responden menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya