Ingat kebun bunga hancur karena selfie? Ini kondisinya sekarang
Merdeka.com - Masih ingat kebun bunga Amarilis yang sempat jadi perbincangan oleh warganet pada tahun 2015? Saat itu kebun bunga yang indah itu hancur lebur gara-gara ulah pengunjung yang berswafoto alias selfie.
Saat ini kembali bunga Amarilis sudah mulai mekar. Meskipun belum musimnya, bunga Amarilis di kebun Sukadi (46) ini sudah banyak yang mekar dan nampak seperti hamparan karpet berwarna orange.
Sukadi menuturkan dirinya menanam kurang lebih 500.000 umbi bunga amarilis. Dari satu umbi ini, biasanya tumbuh dua sampai tiga batang.
-
Bagaimana mekar Bunga Amarilis? Saat ini, bunga-bunga Amarilis yang berada di taman itu sedang bermekaran. Pemandangan dari drone tampak begitu indah. Apalagi pekarangan halaman itu begitu luas.
-
Kapan mekar Bunga Amarilis? Kabarnya bunga ini hanya mekar 1 kali dalam setahun, yaitu saat musim hujan.
-
Bunga Amarilis apa? Dilansir dari Wikipedia, Bunga Amarilis merupakan tanaman hias yang memiliki bermacam-macam jenis dan warna. Bunga ini biasanya dijumpai di pekarangan atau di taman dalam pot.
-
Kapan bunga mekar dan menyebarkan keindahan? Bunga selalu membuat orang lebih baik, lebih bahagia dan lebih membantu; mereka adalah sinar matahari, makanan dan obat bagi jiwa.
-
Kenapa Bunga Amarilis terkenal? Pada tahun 2015, keberadaan taman bunga itu pernah viral. Saat itu taman yang dipenuhi bunga-bunga Amarilis yang sedang bermekaran rusak dalam sekejap gara-gara kaki usil pengunjung.
-
Apa yang sedang mekar di Salatiga? Ada momen langka di Kota Salatiga pada awal Oktober 2023 ini. Pada salah satu sudut kota, tepatnya di Jalan Lingkar Salatiga, terdapat pemandangan indah yang begitu langka. Saat melintasi jalan itu, pengendara akan disuguhkan cantiknya bunga-bunga Tabebuya yang sedang bermekaran.
"Biasanya bulan Juli belum mekar. Mekarnya November akhir. Tapi kemarin tahun 2016 bunganya tak mekar karena curah hujan tinggi," ungkap Sukadi, Minggu (16/7).
Sukadi mengatakan bahwa kebun bunga Amarilis miliknya hanya untuk koleksi pribadi saja. Taman seluas 3000 meter persegi ini justru menarik perhatian para wisatawan. Para wisatawan ini tertarik untuk berswafoto di kebun milik Sukadi ini.
"Sudah membudidayakan Amarilis sejak 2002. Awalnya Amarilis oleh masyarakat tanaman ini hanya gulma. Kemudian saya meminta ke tetangga untuk ditanam sebagai upaya melestarikan. Ternyata kebun ini justru menarik minat para wisatawan," jelas Sukadi.
Belajar dari pengalaman di tahun 2015 dimana kebun Amarilis miliknya hancur karena antusiasme berlebih dari wisatawan saat berswafoto, Sukadi pun melakukan evaluasi. Saat ini, telah dibuat jalur khusus untuk berfoto bagi wisatawan.
"Untuk berfoto tak dipungut biaya, hanya parkir kendaraan. Wisatawan juga bisa membawa pulang Amarilis dengan membeli bibit per biji Rp3000. Atau bisa juga membeli yang berukuran satu polybag yang dijual seharga Rp 7000 isi 3," pungkas Sukadi. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Taman bunga Amarilis ini milik Pak Sukadi yang berada di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Patuk, Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaTaman bunga di Gunung Papandayan ini jadi spot yang wajib dikunjungi saat muncak dan berwisata di gunung dengan ketinggian 2.665 MDPL itu.
Baca SelengkapnyaSuasana mekarnya bunga tabebuya itu serasa sedang berada di negeri Jepang
Baca SelengkapnyaKemajuan media sosial membuat sebuah tempat dengan pemandangan indah mudah viral.
Baca SelengkapnyaBerusaha melindungi hasil karyanya, mereka menutup kolam dengan terpal. Sayang, hal ini tak berhasil dan tetap hancur.
Baca SelengkapnyaBukit yang merupakan tanah tandus dan gersang itu ternyata bisa ditanami tanaman alpukat.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai fakta bunga matahari yang jarang diketahui, termasuk warna dan kemampuan menyerbukkan diri sendiri.
Baca SelengkapnyaKeberadaan bunga itu banyak dimanfaatkan warga untuk membuat konten.
Baca Selengkapnya