Ini awal cerita heboh pocong keliling kampung di Bintara Bekasi
Merdeka.com - Isu pocong di Kampung Pengasinan, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi sudah berembus sejak pertengahan Agustus bulan lalu. Ceritanya bermula dari meninggalnya seorang pemuda warga setempat bernama Ipan Supriyatna.
Ipan meninggal pada 16 Agustus karena sakit. Ada dugaan pemuda yang berprofesi sebagai sopir angkot itu tewas karena over dosis.
Ipan meninggal sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian pihak keluarga langsung menguburkan pada hari itu juga. Karena menjelang petang, petugas penggali kubur di makam Mbah Raden, Yanto sempat menolak. Alasannya waktu tidak memungkinkan karena pihak keluarga datang sekitar pukul 17.30 WIB. Karena terus didesak, Yanto akhirnya menyanggupi untuk menggali.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Apa yang mengancam desa pesisir Karawang? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
"Saat dikubur, tali pocong di kaki tidak dibuka, malah dikencengin. Yang menguburkan adalah pihak keluarganya yaitu abangnya sendiri. Saya lupa namanya," jelas Yanto.
Tiga hari setelah pemakaman, abang almarhum malah sering kesurupan. Pihak keluarga kemudian memanggil orang pintar. "Ada yang salah katanya, arwah minta tali pocong dibuka," cerita Yanto.
Setelah berkali-kali kesurupan, 12 hari setelah pemakaman pihak keluarga baru meminta agar makam dibongkar. Namun permintaan keluarga ini ditolak Yanto. "Pasti jasad almarhum sudah bau karena sudah lama dikuburkan," jelasnya.
Karena tak bisa dibongkar kembali, orang pintar itu kemudian menyarankan agar pihak keluarga menaburkan kacang ijo di atas makam serta mengubur pakaian almarhum di samping makam. Hal ini dilakukan agar arwah almarhum bisa tenang.
Cerita kesurupan dan tali pocong inilah yang kemudian menyebar di Kampung Pengasinan. "Sebenarnya enggak ada pocong. Warga hanya ketakutan saja. Setelah ditabur kacang ijo, abangnya tidak pernah kesurupan lagi," katanya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satpol PP Depok menyisir sepanjang jalan Raya Margonda untuk mencari 'pocong' yang berkeliaran di Depok
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja di Kota Dumai, Riau viral usai membuat resah lewat aksi prank mereka.
Baca SelengkapnyaTerkait teror pocong, Satreskrim Polres Dumai telah melakukan pengecekan di lokasi kejadian
Baca SelengkapnyaWarga penghuni perumahan dan sekitarnya mengaku sangat cemas dan khawatir kejadian serupa dapat terulang kembali.
Baca SelengkapnyaMereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaTawuran yang melibatkan antardua kelompok kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaSejumlah benda diduga bom rakitan tersebut akhirnya diamankan tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Unit Inafis Polres Poso.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaKonon warga yang tinggal pertama dihantui pocong selama 40 hari
Baca Selengkapnya