Ini cara Soeharto lawan orang-orang yang mengkritiknya
Merdeka.com - Aturan hukum soal postingan menghasut di media sosial jadi polemik. Banyak yang menilai hal itu dilakukan pemerintah untuk membungkam kritik.
Dari zaman Soekarno, Soeharto hingga Jokowi, kritik masyarakat terhadap kinerja pemerintah memang selalu ramai. Dulu dilakukan lewat media massa atau selebaran, kini lebih ramai di media sosial.
Cara Presiden menanggapi kritik itu pun berbeda-beda. Presiden Soeharto misalnya, tak pernah mau mengenal apa yang namanya oposisi.
-
Apa yang dilakukan Soeharto saat menghadapi hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Bagaimana kebijakan otomotif di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Siapa yang menyerang Soeharto dengan hoaks? Presiden Kedua Indonesia, Soeharto dan keluarga pernah mendapat serangan berita hoaks terkait Tapos.
-
Bagaimana cara Soeharto menghadapi hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
-
Kenapa Soeharto menganggap berita hoaks sebagai ujian? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
"Oposisi seperti di Barat tidak kita kenal di sini. Oposisi yang asal saka menentang, asal saja berbeda, tidak kita kenal di sini," kata Soeharto.
Menurut Soeharto ada yang namanya kontrol sosial, tetapi jangan sampai membuat keonaran. Jangan sampai sampai ribut-ribut dan mengganggu stabilitas nasional.
"Janganlah ngotot, karena perbedaan pendapat, lalu kasak-kusuk hendak menjatuhkan pemerintah. Kita tidak mau mengenal yang seperti itu di negeri ini," kata dia dalam Otobiografi Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya. Terbitan PT Citra Lamtoro Gung Persada 1989.
Soeharto sengaja membahas soal oposisi dan kritik itu untuk menghadapi kelompok Petisi 50. Anggota Petisi 50 di antaranya adalah Jenderal Nasution, Ali Sadikin, Hoegeng, Mohammad Natsir, dan Syafruddin Prawinegara. Petisi ini diterbitkan pada 5 Mei 1980.
Lalu apa hukuman bagi orang-orang yang tetap mengkritik Soeharto?
Soeharto mencap semua orang yang menentangnya berarti menentang Pancasila. Anti-Soeharto berarti anti-Pancasila. Soeharto juga memanfaatkan Pancasila untuk menekan lawan-lawan politiknya. Dia juga meyakinkan ABRI untuk memihak satu golongan, bukan memihak kepentingan rakyat.
Soeharto menjawab kritik para tokoh bangsa itu dengan pengasingan politik atau kematian perdata. Semuanya dijadikan persona non grata, atau orang yang tidak diinginkan kehadirannya. Mereka dijauhi dari pergaulan, diisolasi, dicekal ke luar negeri dan ditekan di bidang politik dan ekonomi. Kasarnya, dibuat sengsara di negeri sendiri.
"Dalam negara Pancasila dan Demokrasi Pancasila, kalau ada yang menyatakan tidak setuju, ok saja. Tetapi kalau sudah bertindak menyalahi hukum, ya sepatutnya diambil tindakan terhadapnya," tegas Soeharto.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPetisi dilakukan karena pidato Soeharto dianggap kontroversial.
Baca SelengkapnyaBanyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto. Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menjadikan Sekolah Partai sebagai tempat belajar menciptakan hukum.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto bercerita ditertawai Megawati karena dipanggil polisi.
Baca SelengkapnyaIni merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaRuang virtual ini menjadi satu-satunya tempat ‘aman’ membahas pergolakan politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian.
Baca SelengkapnyaMiliter ada di belakang aksi-aksi mahasiswa pasca G30S/PKI. Ini pengakuan para jenderal saat itu.
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Nusron Wahid menyinggung anak-anak Presiden RI-I Soekarno yang dinilai tidak punya prestasi saat masih muda.
Baca Selengkapnya