Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini cara Tim SAR cari korban AirAsia QZ8501

Ini cara Tim SAR cari korban AirAsia QZ8501 Pencarian AirAsia di perairan Belitung Timur. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan di Selat Karimata, perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.

Sampai saat ini jenazah yang sudah ditemukan dan dievakuasi sedikitnya ada 8 orang. Satu di antaranya adalah sang pramugari. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri terus berupaya mencari jenazah lainnya.

Kemarin, masing-masing dari Tim SAR gabungan sempat membeberkan cara mereka untuk mencari QZ8501. Seperti Polri dan TNI misalnya, mereka punya metode sendiri untuk mencari penumpang korban pesawat itu.

Berikut cara-cara Tim SAR gabungan cari dan evakuasi penumpang AirAsia seperti dirangkum merdeka.com, Kamis (1/1) pagi:

Polri cari sinyal HP penumpang AirAsia

Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, pihaknya melakukan penelusuran melalui pelacakan nomor telepon para penumpang saat mencari AirAsia QZ 8510 yang mengalami kecelakaan di perairan Pangkalanbun. Polri menggunakan cara itu dengan harapan ada penumpang yang lupa mematikan handphone saat naik pesawat."Ada beberapa nomor telepon kita lacak dan komunikasikan di lapangan dan ditemukan satu sinyal HP dari satu nomor," ujar Sutarman di Mabes Polri, Selasa (30/12).Temuan sinyal oleh tim IT Polri kemudian diinformasikan kepada petugas di lapangan. Kemudian, setelah diketahui koordinatnya dilakukan penelusuran."Jadi HP pas terbang mati dan tiba-tiba nomor itu sinyalnya tersambung lagi," ucapnya."Sinyal dari HP penumpang itu koordinatnya ada di Kalimantan, sebelah barat Kalimantan," imbuhnya.

Amati daerah laut yang didatangi banyak burung

Komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593, Letnan Kolonel Laut (P) Arief Budiman mengatakan, sejumlah pertanda yang bisa mensinyalir adanya kemungkinan keberadaan pesawat AirAsia QZ8501, yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) kemarin, dapat diketahui dari sejumlah tanda-tanda yang ada di alam.Hal itu disampaikan Arief saat memberikan komando dan pengarahan, kepada para prajurit TNI yang siaga mengawasi permukaan laut dari wilayah-wilayah perairan yang dilalui KRI Banda Aceh tersebut, seperti yang dilaporkan wartawan merdeka.com Mohammad Yudha Prasetya langsung dari KRI Banda Aceh di Laut Jawa."Karena sudah beberapa hari di dalam air, jadi jenazah para korban dipastikan sudah membesar. Jika ada kumpulan burung di permukaan laut, bisa dipastikan sebagai ciri adanya korban yang mengapung di sekitarnya," katanya di KRI Banda Aceh, Rabu (31/12).

TNI AL kerahkan Pasukan Katak

Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut melakukan penyelaman dari KRI Bung Tomo untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang pada Minggu (28/12) kemarin. Kapten Kopaska TNI AL, Edi Tirtayasa mengatakan, pihaknya menyiapkan 6 Tim Kopaska untuk membantu proses evakuasi."Kopaska sudah ada 6 tim, 2 tim sudah di Banda Aceh dan 4 tim di sini (Pangkalanbun) per tim berjumlah 7-8 orang," kata Edi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12).Menurut dia, hanya kapal perang berjenis KRI Bung Tomo yang bisa mendeteksi bawah laut lantaran dilengkapi Sonar."Setelah penyapu ranjau sudah tahu posisi AirAsia kita menyelam. Yang bisa mendeteksi itu kapal perang kayak KRI Bung Tomo," ujarnya.Pihaknya berencana menuju KRI Bung Tomo yang berjarak 100 mil laut dari Lanud Iskandar Pangkalanbun."Rencananya kita ke KRI Bung Tomo dan KRI Bung Tomo saat ini posisi 100 mil dari sini," jelasnya.Lebih lanjut, menurut dia, kedalaman bawah laut tidak bagus karena berlumpur. Sehingga tak mudah untuk melakukan penyelaman sampai ke dasar laut."Lokasi jelek karena berlumpur dan menyelamnya pasti seperti Superman karena akan terus terseret ombak," terangnya.Dia menambahkan, untuk mengangkat jenazah harus dipeluk lantaran jenazah sudah lama berada di Laut.

TNI AD juga minta bantuan para nelayan setempat

Selain TNI AL menerjunkan pasukan elitnya yakni Pasukan Katak, TNI AD mengerahkan sebanyak 150 nelayan tradisional di Provinsi Bangka Belitung untuk membantu mencari korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan daerah itu."Meski Tim Basarnas telah menemukan jenazah dan serpihan AirAsia QZ 8501 di perairan Pangkalanbun, namun nelayan Babel tetap disiagakan dan diperbantukan mencari serpihan pesawat yang terbawa arus air laut," kata Kepala Staf Korem 045/Garuda Jaya, Letkol Inf. Eko Prayitno di Pangkalpinang, Rabu (31/12).Sebanyak 150 nelayan tradisional ini, kata dia, diperbantukan untuk mengambil sampel serpihan pesawat. "Nelayan tradisional ini sudah menguasai perairan, sehingga mereka dapat diandalkan mencari serpihan pesawat yang terbawa arus laut," ujarnya.Ia mengatakan, para nelayan ini di bawah kendali Babinsa dan Koramil, sehingga pencarian lebih terarah dan fokus di titik-titik pencarian yang telah ditetapkan Basarnas. "Mudah-mudahan dengan bantuan nelayan ini pencarian serpihan dan korban pesawat lebih optimal," ujarnya.Terkait telah ditemukan jenazah dan serpihan pesawat di perairan Pangkalanbun, kata dia, maka pencarian korban dan serpihan pesawat difokuskan di perairan Pangkalanbun Kalimantan Tengah."Meski sebagian besar kekauatan dikerahkan ke Pangkalanbun, namun kita tetap mensiagakan personel dan nelayan di perairan Babel sehingga titik-titik pencarian yang ditetapkan tetap terpantau dengan baik," ujarnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Basarnas Spesial Grup, Tim Elit yang Diterjunkan Cari Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo
Mengenal Basarnas Spesial Grup, Tim Elit yang Diterjunkan Cari Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo

Tim elit Basarnas ini dibentuk tahun 2012 dan berfokus kerja di bidang penyelamatan.

Baca Selengkapnya
Tim SAR Alami Kendala Ini saat Evakuasi Korban Pesawat Smart Air yang Jatuh di Hutan Kaltara
Tim SAR Alami Kendala Ini saat Evakuasi Korban Pesawat Smart Air yang Jatuh di Hutan Kaltara

Tim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.

Baca Selengkapnya
71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban
71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban

Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.

Baca Selengkapnya
Update Terbaru Proses Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Tiga Anggota Tim SAR Diterjunkan ke Dalam Lubang
Update Terbaru Proses Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Tiga Anggota Tim SAR Diterjunkan ke Dalam Lubang

Proses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit

Baca Selengkapnya
Kepala Basarnas Ingin Optimalkan Night Flight Operations Search and Rescue
Kepala Basarnas Ingin Optimalkan Night Flight Operations Search and Rescue

Peningkatan kompetensi itu dibutuhkan. Sebab, saat ini aktivitas penyelamatan dan evakuasi terbatas hanya siang hari, karena kemampuan belum memadai.

Baca Selengkapnya
Kapal LCT Citra XX Hilang di Laut Papua, Pesawat Pengintai TNI AU Diterjunkan Bantu Pencarian
Kapal LCT Citra XX Hilang di Laut Papua, Pesawat Pengintai TNI AU Diterjunkan Bantu Pencarian

Pesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.

Baca Selengkapnya
Kapolda Bareng Pj Gubernur Jabar Datangi Warga Korban Longsor Cipongkor
Kapolda Bareng Pj Gubernur Jabar Datangi Warga Korban Longsor Cipongkor

Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 3 Orang Hilang dan 11 Selamat
Kronologi Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 3 Orang Hilang dan 11 Selamat

Saat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Dramatis Helikopter TNI AU Tembus Daerah Terisolir Evakuasi Lansia & Anak
VIDEO: Momen Dramatis Helikopter TNI AU Tembus Daerah Terisolir Evakuasi Lansia & Anak

Helikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang

Baca Selengkapnya
Korban Longsor Tambang Emas di Suwawa Timur Gorontalo Tersebar pada Empat Titik
Korban Longsor Tambang Emas di Suwawa Timur Gorontalo Tersebar pada Empat Titik

Bencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).

Baca Selengkapnya