Ini Kontraktor Pembangunan Patung Bung Karno di Banyuasin yang Disebut Tak Mirip
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Banyuasin sebagai penanggungjawab sekaligus pemilik proyek.
Dinas PUTR Banyuasin meminta agar patung Bung Karno yang disebut tak mirip itu dibongkar.
Ini Kontraktor Pembangunan Patung Bung Karno di Banyuasin yang Disebut Tak Mirip
Heboh patung Bung Karno di Banyuasin, Sumatera Selatan, tak mirip aslinya. Keberadaannya pun menjadi sorotan publik.
Patung itu berada di areal Bung Karno Sport Center (BKSC) tepatnya di depan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pangkalan Balai, Banyuasin.
Kompleks itu nantinya menjadi pusat olahraga dengan bakal dibangunnya sejumlah venue, seperti sepakbola, bola voli, basket, futsal, dan menembak.
Berdasarkan data LPSE Banyuasin, proyek dengan nama paket pembangunan merk, patung Bung Karno dan aksesorisnya itu digarap kontraktor CT ATTAKI asal Palembang melalui lelang. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Banyuasin sebagai penanggungjawab sekaligus pemilik proyek.
Dinas tersebut menggelontorkan anggaran dari APBD 2023 sebesar Rp500 juta. Namun dari LPSE Banyuasin tertera HPS (harga pokok satuan) sebesar Rp498.700.000.
Dalam LPSE, ada 12 kontraktor yang menjadi peserta lelang. CV ATTAKI memenangkan lelang karena dinilai memenuhi syarat, seperti evaluasi kualifikasi, pembuktian kualifikasi, evaluasi administrasi, dan evaluasi teknis.
Disebutkan juga, CV ATTAKI mengajukan penawaran nilai proyek sebesar Rp495.729.565,47 dan hasil negosiasi sebesar Rp495.173.220.
Kadis PUTR Banyuasin Ardi Arpian mengakui secara kasat mata ada ketidakmiripan patung dengan aslinya sehingga menjadi sorotan publik.
Meski demikan, ia meminta semua pihak bersabar karena proses pembangunan masih berlangsung.
"Masih belum selesai, kita lihat nanti,"
ungkap Kadis PUTR Banyuasin Ardi Arpian, Kamis (21/9).
merdeka.com
Ardi Arpian mengaku tidak mengetahui pembuat patung yang dipakai kontraktor. Dia mengklaim sudah menyerahkan sketsa atau gambar patung mestinya dibuat pemenang proyek.
Ardi Arpian memastikan akan meminta kontraktor membongkar patung itu jika hasilnya tidak sesuai. Pihaknya akan mengawasinya hingga pembangunannya rampung.
"Kata pekerja belum selesai jadi belum terlihat. Nanti kalau tidak sesuai gambar yang diberikan pasti kami minta bongkar dan dibuat baru," tegas Ardi Arpian.