Istri Ketua KPU Cianjur Disekap dan Diikat 2 Orang Tidak Dikenal
Merdeka.com - Yanti, istri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Hilman Wahyudi disekap dua orang tak dikenal pada Kamis (23/5) malam. Polres Cianjur mendalami kasus dugaan penyekapan tersebut. Kasatreskrim Polres Cianjur Ajun Komisaris Budi Nuryanto mengatakan, kediaman Hilman di Kampung Karangtengah RT 002 RW 009, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, didatangi dua orang tak dikenal yang mengenakan penutup wajah.
Pelaku yang berjumlah dua orang itu bahkan sempat menyekap Yanti. Saat kejadian, Budi mengatakan, Hilman sedang tidak berada di rumah, hanya ada istri dan anaknya yang masih kecil.
"Saat ini masih dalam proses penyelidikan karena orang yang berada di rumah tersebut masih trauma. Tapi pemeriksaan awal sudah dilakukan," kata Budi saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (24/5).
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang tinggal di Kampung Cihaur? Dibenarkan warga sekitar, bahwa Kampung Cihaur disebut sebagai permukiman yang unik.
-
Siapa yang tinggal di rumah dinas di Karawang? Pada masa itu, Annisa dan AHY masih tinggal di rumah dinas di Karawang.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Menurut Budi, Yanti mengalami syok seusai kejadian tersebut. Korban terkejut mendapati dua orang yang masuk dari pintu depan rumah selepas ia menunaikan salat tarawih.
Muka Yanti lantas ditutupi oleh kedua orang tersebut. Mereka langsung mengikat Yanti dengan tali tambang. Dalam keadaan terikat, Yanti diseret ke bagian belakang rumah.
Pelaku sempat meminta Yanti untuk menghubungi Hilman, suaminya yang kebetulan masih berada di luar rumah.
Namun kejadian malam itu segera diketahui warga sekitar. Aksi kedua pelaku dipergoki tetangga sebelum kedua orang tak dikenal tersebut melanjutkan aksinya.
"Jadi sudah disarankan buat laporan polisi hanya saja kondisinya belum berkenan," ujar Budi.
Budi mengaku belum bisa menyimpulkan motif dari kejadian itu. Sejauh ini tidak ada dugaan motif yang mengarah pada profesi suami korban sebagai Ketua KPU Cianjur.
"Karena posisinya sekarang Pemilu sudah selesai, kecuali kalau sebelumnya ada maksud dan tujuan. Menurut analisa saya belum bisa mengarah jabatan suaminya sebagai ketua KPU. Mungkin saja murni melakukan pencurian dan mungkin juga ada masalah internal sendiri," kata Budi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dibawa berputar-putar selama delapan jam hingga akhirnya diturunkan di jalan dan diantarkan tukang ojek.
Baca SelengkapnyaKorban terlihat turun dari mobilnya untuk membuka pagar rumah. Tak lama setelah itu, satu mobil datang menghampiri.
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaAD yang menjabat sebagai Kabid di Bappeda Pemkab Siak, kedapatan berada di kamar hotel.
Baca SelengkapnyaKapendam mengatakan, saat ini Denpom XIV/4 Makassar telah dipanggil keempat anggota TNI itu untuk diperiksa
Baca SelengkapnyaPelaku penculikan dan pemerkosaan terhadap dua siswi SD di wilayah Kota Tangerang Selatan, diduga merupakan pelaku yang sama.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki dugaan kasus teror ke salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri oleh orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPolisi juga tengah memberikan perlindungan kepada Komisioner KPU Jakut
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca Selengkapnya