Izinkan 20 Mahasiswa Jepang Observasi, Pemkab Buleleng Minta Warga Tidak Panik
Merdeka.com - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengizinkan 20 mahasiswa asal Jepang melakukan observasi di sumber mata air Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, meski sejumlah warga menolak rencana kedatangan mereka. Suradnyana meminta warga tidak perlu panik.
"Seharusnya kita tidak usah panik mereka datang, yang jelas prosedur kedatangannya melewati standar WHO," kata Suradnyana saat ditemui di Ruang Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Jumat (6/3).
Keresahan warga tersebut, karena merasa takut tertular corona dari mahasiswa Jepang yang akan berkunjung ke desanya. Menurut Suradnyana, hal itu tidak perlu dikhawatirkan bila para mahasiswa itu mengikuti prosedur kesehatan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang dipantau oleh Bupati Banyuwangi? Ipuk meninjau layanan kesehatan di Puskesmas Kertosari dan RSUD Blambangan Banyuwangi. Di puskesmas dan RSUD Blambangan, Ipuk berkeliling dan melihat layanan di sana.
-
Siapa yang ikut serta dalam kegiatan di Pulau Bunaken? Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Siruaya Utamawan turun langsung menyapa masyarakat Pulau Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara pada Rabu (12/07). Lewat kegiatan Direksi dan Dewan Pengawas Melayani (DIANI) yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-55 BPJS Kesehatan, Siruaya memboyong layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ke tengah-tengah warga setempat.
-
Bagaimana warga Kuta menjaga Hutan Leuweung Gede? Penjagaan ini berlaku sampai pohon yang sudah tumbang agar membusuk dengan sendirinya dan tidak boleh dipindahkan.
-
Gimana warga Banyumas dapat air? Air kemudian akan keluar dari lubang buatan dan bisa langsung diambil oleh warga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
"Artinya begini, sebelum melakukan kegiatan harus ada sifatnya yang prosedural dulu. Silakan, tidak ada masalah," ujarnya.
Suradnyana juga menyampaikan, terkait kegiatan para mahasiswa Jepang itu, pihaknya akan mengizinkan selama prosedur kesehatan jelas.
"Iya (saya) mengizinkan, tapi proseduralnya harus jalan dulu dan diperiksa dulu. Kalau memang suspect iya jelas tidak izinkan," ujarnya.
"Tapi saya rasa lewat proses Keimigrasian sudah terperiksa semua. Tapi kita lebih pastikan lagi dengan standar WHO tentu dengan otoritas kesehatan yang ada di Buleleng. Di Bali tidak ada corona," ujar Suradnyana.
Seperti diketahui, sebanyak 20 orang mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Lin Japan akan tiba di Desa Pedawa pada Jumat (13/3). Para mahasiswa akan mengambil data dan observasi terkait sumber mata air yang ada di desa selama empat jam.
Namun warga resah karena takut terkena virus corona setelah kontak dengan WN Jepang. Warga pun meminta pertimbangan untuk menjadwal ulang kegiatan tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahendra mengungkapkan, dirinya tidak pernah memberikan arahan lisan maupun tertulis pada pihak manapun terkait untuk mengadakan diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaKomunitas Pandawara akhirnya mendapat titik terang dari konflik dengan perangkat desa Sangrawayang.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan, pemerintah tengah mendorong percepatan transisi energi di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaTotal ada 1.000 lebih KK di 5 dusun yang mendapat bantuan sumber air ini
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar diusir saat hendak memberikan pengarahan ke mahasiswa baru.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa menolak kehadiran Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaSurat itu ditandatangani Sekda Gianyar, I Dewa Gede Alit Mudiarta dan dikeluarkan pada tanggal 22 November 2024. Surat itu kemudian beredar di media sosial.
Baca Selengkapnya