Jadi Aktivitas saat Ramadan, Ini Arti dan Sejarah Ngabuburit
Merdeka.com - Ngabuburit menjadi aktivitas yang tidak dipisahkan bagi warga selama Bulan Ramadan di Tanah Air. Pakar Bahasa Sunda dari Universitas Padjadjaran, Gugun Gunardi menuturkan, ngabuburit merupakan istilah dari Bahasa Sunda yang kini penggunaannya meluas sehingga memperkaya kosakata Bahasa Indonesia.
Gugun menerangkan, istilah ngabuburit sebenarnya digunakan sejak ulama Buya Hamka menjadi ketua umum pertama Majelis Ulama Indonesia pada 1975. Kala itu, menurutnya, Buya Hamka mendapat arahan dari Presiden Soeharto untuk mengisi momentum ngabuburit dengan kegiatan keagamaan.
"Generasi muda bisa melakukan ngabuburit dengan berdiskusi. Ini waktu yang bagus sehingga pengetahuan kita dapat bertambah dan juga terjalin silaturahmi," kata Gugun, Sabtu (8/4). Dikutip dari Antara.
-
Kenapa ngabuburit di bulan puasa jadi kegiatan yang ditunggu? Bulan puasa adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Salah satu kegiatan yang paling ditunggu oleh umat Islam yang sedang berpuasa Ramadan adalah ngabuburit.
-
Apa saja yang dilakukan saat ngabuburit? Jam ngabuburit adalah saat-saat menjelang berbuka puasa yang seru dan menyenangkan. Biasanya, orang akan menghabiskan banyak waktu ketika ngabuburit untuk berjalan-jalan dan melakukan hal lainnya.
-
Kapan ngabuburit biasanya dilakukan? Ngabuburit biasanya dilakukan dengan berbagai macam cara. Mulai dari jalan-jalan, hingga mencari takjil di masjid.
-
Kenapa ngabuburit penting? Bulan Ramadhan adalah saat yang penuh berkah dan keceriaan, terutama saat ngabuburit.
-
Bagaimana cara memanfaatkan kata-kata ngabuburit untuk menambah semangat berpuasa? Selain itu, kata-kata ngabuburit itu juga bisa digunakan untuk caption media sosial dan akan menambah rasa semangat menjalankan ibadah puasa dalam diri kamu dan teman-teman yang membaca capton media sosialmu dengan kata-kata ngabuburit lucu.
-
Dimana tempat ngabuburit yang seru? Kamu bisa melakukan ini dengan cara menjelajahi sekitar komplek atau kampung tempat tinggalmu, dan temukan berbagai masjid yang menyediakan takjil gratis bagi warga sekitar.
Dia menjelaskan, ngabuburit dalam bahasa Sunda berarti ngalantung ngadagoan burit atau bermain sambil menunggu waktu sore.
"Asal katanya dari burit, yaitu waktu sore, senja, menjelang azan Magrib, atau menjelang matahari terbenam," terang dia.
Istilah itu, menurutnya, kemudian digunakan masyarakat sebagai aktivitas untuk menunggu saat buka puasa di bulan Ramadan. Ragam aktivitas yang dilakukan, menurutnya bisa berupa bermain permainan tradisional, berjalan-jalan, berdagang, hingga melakukan aktivitas keagamaan.
Sementara itu, Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unpad Wahya mengatakan, proses penyerapan kata tersebut ke dalam bahasa Indonesia berawal dari ketiadaan konsep kata yang sepadan untuk penggunaan sehari-hari di luar penutur bahasa Sunda.
Kini menurutnya istilah ngabuburit pun sudah ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Menurut Wahya, kata ngabuburit kini diserap secara utuh ke dalam bahasa Indonesia tanpa pergeseran makna. Dengan kata lain, menurutnya tidak ada perubahan makna saat kata tersebut digunakan ke dalam bahasa Indonesia.
Sehingga hal tersebut, menurutnya, sekaligus menjadi bukti bahwa bahasa daerah dapat memperkuat kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Untuk itu, Wahya meminta kepada masyarakat agar tetap melestarikan bahasa daerah untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
"Bahasa daerah harus tetap dipelihara atau dilestarikan demi memperkuat dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaDengan beragam budaya yang ada di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaMauludan merupakan perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemuja, Kabupaten Mendo Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaBiasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah ada sejak zaman Bupati Pertama Probolinggo
Baca SelengkapnyaHalaman Masjid Raya Baiturrahman menjadi hangat dengan macam kegiatan umat Islam yang menunggu buka puasa.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan dihibur dengan gending banyuwangen sebelum mendengar ajakan untuk bangun sahur
Baca Selengkapnya