Jadi sasaran empuk aksi terorisme, polisi diminta selalu siaga
Merdeka.com - Kasus penyerangan terhadap petugas kepolisian di Tangerang belum lama ini menjadi perhatian serius Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT). Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius mengingatkan agar polisi lebih berhati-hati dan dilengkapi peralatan perlindungan keamanan selama bertugas.
Menurut dia, siapa pun bisa menjadi target serangan aksi terorisme. Namun demikian aparat kepolisian adalah yang paling rentan menjadi sasaran.
"Targetnya bisa siapa saja, bisa pemerintah atau pejabat pemerintah, pokoknya yang berseberangan akan dianggap musuh. Tetapi yang paling rentan memang polisi. Polisi harus lebih berhati-hati dan harus dilengkapi peralatan perlindungan keamanan," ujar Suhardi Alius kepada wartawan di Sukoharjo, Jumat (21/10).
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana tips jitu TNI AD untuk badan tetap aman? Tips jitu ini pun sangat cocok diterapkan bagi masyarakat maupun prajurit yang sering merasa lelah.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
Menurut dia, selama ini yang paling aktif polisi dan mudah untuk dijamah, terutama saat bertugas di tempat terbuka. "Kapolda dan jajarannya kami pesankan agar lebih waspada dan melengkapi anggotanya agar lebih aman menghadapi situasi seperti ini," katanya.
Terkait Sultan Aziansyah, pelaku penyerangan di Tangerang, Suhardi mengatakan Polri dan BNPT masih akan terus mendalami kemungkinan kaitan dengan jaringan tertentu. Pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan apakah pelaku merupakan anggota jaringan dari kelompok ideologis tertentu.
"Dari hasil pemeriksaan kemungkinan bahwa Sultan merupakan pelaku dari kategori alone wolf (pemain tunggal). Pelaku memang membawa stiker mirip simbol ISIS dan ada pengaruh dari pemikiran sana. Tapi dia juga mendapatkan informasi mengenai pemikiran itu dari sosial media. Bom rakitan itupun dia belajar otodidak, hasil melakukan download dari sosial media," terangnya.
Atas kejadian tersebut, dia mengajak masyarakat agar lebih peduli dan segera melaporkan jika melihat ada keluarga atau orang dekat yang mulai menampakkan perubahan sikap, terutama pada remaja usia 15 tahun hingga usia 30 tahun. Usia tersebut, lanjut Suhardi, merupakan fase atau proses pencarian jati diri sehingga mudah menelan informasi sepihak yang bisa menjerumuskan.
Lebih lanjut Suhardi menerangkan, radikalisme bisa datang kepada siapapun. Berdasarkan survei dan fakta, pada anak usia dini hingga pendidikan tinggi sudah terpapar pemikiran radikalisme.
"Radikalisme itu soal mindset, kita semua harus waspada dan peduli dengan lingkungan. Kalau ada yang mulai tertutup dan terus-menerus bersama internet, segera laporkan," tutup Suhardi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2023 bersama Polda Papua memperkuat pengamanan di 9 daerah operasi menjelang HUT OPM.
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaPolitisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca SelengkapnyaPemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut
Baca SelengkapnyaPatroli malam ini dihadiri oleh Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo Anggoro yang memimpin langsung operasi.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca SelengkapnyaKAI mengingatkan penumpang terkait larangan barang bawaan menyusul penangkapan terduga teroris di Stasiun Solo Balapan
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaDia bahkan mewanti-wanti intelejen negara harus untuk mengantisipasi gangguan
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca Selengkapnya