Jadi Tuan Rumah Rangkaian Satu Abad NU, Erick Tohir: Banyuwangi Punya Aspek Histori
Merdeka.com - Banyuwangi menjadi tuan rumah pergelaran Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam rangkaian peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Festival yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo tersebut berlangsung di Stadion Diponegoro, senin malam (9/1/2023).
Menurut Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah Satu Abad NU, Erick Thohir, penunjukan Banyuwangi ini tak lepas dari akar histori Banyuwangi yang cukup kuat dalam tradisi NU.
"Penunjukan Banyuwangi menjadi tuan rumah karena memiliki aspek histori," kata Erick yang juga Menteri BUMN itu, saat menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Senin malam (9/1/2023).
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kenapa Banyuwangi meraih penghargaan tersebut? "Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga," ujar Ipuk.
-
Siapa yang menyerahkan insentif tersebut kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Banyuwangi diketahui sebagai tempat lahirnya selawat Badar yang menjadi ciri khas warga Nahdliyin. Selawat ini digubah almarhum KH. Ali Manshur, pada tahun 1960-an di Banyuwangi. Selain itu di Banyuwangi juga terdapat banyak pondok pesantren NU. Banyak santri dan satriwati dari berbagai pelosok nusantara yang mondok di Banyuwangi.
Peringatan Satu Abad NU di Banyuwangi©2023 Merdeka.comFestival Tradisi Islam Nusantara yang digelar di Banyuwangi dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi sejumlah tokoh. Menko Polhukam Mahfud MD, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas. Turut mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Dari jajaran pengurus PBNU, hadir Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofurs, dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid serta jajaran PBNU lainnya.
Festival ini juga menghadirkan konser sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Festival Tradisi Islam Nusantara menghadirkan beberapa penampilan kesenian khas NU. Mulai dari Lalaran Alfiyah yang ditampilkan secara kolosal oleh 500 santri dan santriwati se-nusantara yang mondok di berbagai pondok pesantren di Banyuwangi hingga pagelaran hadrah berkolaborasi dengan seni tari rodat syiiran.
Erick menjelaskan, selain Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, kegiatan satu abad NU juga diwarnai berbagai program lainnya. Ada 9 program utama yang terus digelar di sejumlah daerah di Tanah Air.
Tiga di antaranya sudah terlaksana dengan baik di 2022. Disusul Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi.
Peringatan Satu Abad NU di Banyuwangi©2023 Merdeka.com"Ini membuktikan bahwa kiprah NU tidak hanya menyebarkan ajaran Islam tapi termasuk membangun peradaban dengan jalan kebudayaan. Kita berharap kegiatan ini bisa menjadi suluh bagi generasi penerus NU dan menjadi penuntun kemaslahatan rakyat Indonesia secara menyeluruh," kata Erick.
Sementara Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf menambahkan, Festival Tradisi Islam Nusantara ini menjadi salah satu upaya pelestarian budaya yang tumbuh dalam masyarakat.
"Semoga festival ini tidak hanya bisa nguri-uri budaya, namun juga mendatangkan barokah dunia akhirat bagi seluruh masyarakat," kata Gus Yahya, sapaan akrabnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak yang mengira Banyuwangi adalah titik paling ujung di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSantet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Benarkah pawang hujan asal Banyuwangi di IKN jelang upacara kemerdekaan?
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki dan rombongan melihat secara langsung kondisi Pasar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi menerapkan skema padat karya, dengan melibatkan warga pra sejahtera untuk tenaga kerjanya.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPintu masuk Kabupaten Banyuwangi ini memiliki sejumlah kisah terkenal
Baca Selengkapnya