Jalan di Kota Batu Seperti Musim Semi di Jepang
Kawasan ini pun ramai dikunjungi masyarakat yang sekedar ingin berswafoto.
Kawasan ini pun ramai dikunjungi masyarakat yang sekedar ingin berswafoto.
Jalan di Kota Batu Seperti Musim Semi di Jepang
Pemandangan indah tampak di sudut Jalan Terusan Wijaya Kota Batu, Jawa Timur. Sepanjang jalan di kawasan Pusdik Arhanud, Desa Pendem, Kota Batu. Suasana itu mengingatkan pada film-film romantis drama Korea atau Jepang.
Suasana romantis itu muncul dari bunga dari sederet pohon tabebuya atau handroanthus chrysotrichus yang sedang mekar. Menariknya, pohon-pohon tabebuya ini berdiri rapat di sepanjang jalan sekira 500 meter jauhnya.
Selain di kawasan Arhanud, deretan tabebuya ini juga tersaji di Jalan Raya Pendem dan Jalan Semeru hingga Alun-Alun Kota Batu. Hanya saja, memang tidak serapat di Jalan Terusan Wijaya.
Kawasan ini pun ramai dikunjungi masyarakat yang sekedar ingin berswafoto.
Nadia (23) yang sengaja datang ke lokasi untuk mengabadikan momen itu di media sosialnya. Pemandangan itu membawa serasa berjalan-jalan di taman Sakura Jepang.
Hal senada diakui Yunita (27), yang datang kedua kalinya untuk membuat konten video berjalan-jalan ala di Korea, tapi di Kota Batu.
"Keren banget. Apalagi tadi dapet momen bunga jatuh berguguran, kayak musim gugur,” ujarnya.
Tumbuhnya pohon tabebuya ini memang datang dari gagasan pihak desa untuk mempercantik wajah desa. Ternyata, hasilnya bahkan jauh dari ekspektasi.
Kepala Desa Pendem, Kota Batu, Tri Wahyuwono Efendi menuturkan, 500 pohon tabebuya telah ditanam sejak 2019. Menghadirkan pemandangan menarik dari pohon ini adalah ketika bersemi saat September - Oktober.
Bunga dari pohon tabebuya ini hanya satu kali dalam setahun yakni September - Oktober, sekaligus sebagai penanda musim penghujan.
“Untuk bunganya biasanya agak awet sampai datang musim penghujan, tapi tergantung cuaca ya,” kata dia.
Kawasan yang ditanami sederet pohon tabebuya di Kota Batu ada di 3 titik, yakni Jalan Terusan Wijaya (Pusdik Arhanud), Jalan Semeru dan Jalan Raya Pendem.
Antusiasme pengunjung ini membuat pihak desa berencana membuat festival desa wisata dengan bunga tabebuya sebagai ikonnya. Harapannya selain desa memiliki potensi tematik, juga dapat menambah perputaran ekonomi warga.
"Harapannya begitu, tapi untuk saat ini belum jalan. Semoga tahun depan bisa terealisasi,” pungkasnya.